Kendari, Inilahsultra.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari bakal memanggil Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk mempertanyakan persiapan belajar mengajar di sekolah yang rencananya dilaksanakan pada Juni 2021 mendatang.
Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari, LM. Rajab Jinik mengatakan, dalam persiapan belajar mengajar tatap muka di sekolah tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Kendari pada Juni mendatang, terlebih dulu akan dilaksanakan rapat dengan semua stakeholder yang terlibat termaksud perwakilan guru dan orang tua murid untuk memberikan testimoni persiapan belajar tatap muka.
“Komisi III akan mengundang semua mulai Dinas Pendidikan, Dinas Perlindungan anak, Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit. kita rapat bersama membicarakan teknisnya dan kesiapan seperti apa, karena saat ini kita masih di masa pandemi,” kata LM. Rajab Jinik, Rabu 26 Mei 2021.
Anggota Fraksi Golkar ini mengatakan,
kalau memang persiapan saran dan prasarana protokol kesehatan menghadapi belajar tatap muka di sekolah sudah rampung dan harus disesuaikan, karena kesiapan itu bukan suatu rujukan untuk terhindar dari Covid-19
“Jadi kita harus penyesuaian, kalau sekolah sudah siap apakah kita atur teknisnya dalam satu hari. Nanti kita roling ada yang masuk pagi dan masuk ada yang masuk serta kita atur jaraknya. Intinya kita sesuaikan yang namanya protokol kesehatan dan yang terpenting psikologi guru, orang tua murid dan muridnya harus dipertimbangkan,” ujarnya.
Menurut Rajab, belajar mengajar tatap muka di sekolah harus di mulai karena adanya sekolah online sangat merugikan siswa, tapi ini merupakan kenyataan situasi di masa pandemi harus dihadapi.
“Tapi sebenarnya DPRD sangat mendukung belajar tatap muka di sekokah, karena saat ini sudah menjadi keresahan dengan adanya sekolah online. Pada dasarnya
kita berusaha menjaga dan berdoa
mudah-mudahan Kota Kendari bebas dari virus corona,” ucapnya.
Memang di Kota Kendari angka Covid-19 menurun, tapi tidak bisa lengah karena yang namanya penyakit Covid-19 ini tidak ditau kapan datangnya. Apalagi yang namanya anak didik apalagi TK, SD dan SMP psikologi kemanusiaan masih sangat labil.
“Usahakan kita mencegah virus di lingkungan pendidikan sudah maksimal dalam menghadapi belajar tatap muka di sekolah. Tapi kalau kedepan terjadi penyebaran di sekolah kita akan hentikan kembali,” tutupnya.
Penulis : Haerun