Kendari, Inilahsultra.com – Himpunan Mahasiswa Islam (PB-HMI) Cabang Kendari menolak diselenggarakannya Musyawarah Nasional (Munas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), yang rencananya di gelar
pada 30 Juni 2021 mendatang.
Ketua PB HMI Cabang Kendari, Sulkarnain menjelaskan, alasan HMI Cabang Kendari meminta pembatalan pelaksanaan Munas Kadin di Bumi Anoa, untuk mencegah terjadinya klaster baru Covid-19 yang terus meningkat di Sultra khususnya di Kota Kendari yang menjadi pusat pelaksanaan Munas Kadin.
“Kami PB HMI Cabang Kendari meminta Munas Kadin di Sultra dibatalkan, karena kita ketahui bersama kasus Covid-19 di Sultra khususnya di Kota Kendari yang menjadi tempat pelaksanaan Munas Kadin terus mengalami peningkatan kasus virus corona,” kata Ketua HMI Cabang Kendari, Sulkarnain Kamis 24 Juni 2021.
Lanjut Sulkarnain menilai pelaksanaan Munas Kadin akan menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19 karena peserta Munas Kadin dari berbagai daerah di luar Sultra yang merupakan zona merah penyebaran virus corona.
“Kami menilai lelaksanaan Munas Kadin akan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 yang menghadirkan kerumunan dengan ribuan orang. Kami anggap juga pelaksanaan protokol kesehatan bukan jaminan dengan adanya ribuan orang yang hadir dari berbagai daerah zona merah penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Lanjut Sulkarnain mempertanyakan ketika Munas Kadin menimbulkan klaster baru maka siapa yang bisa bertanggung jawab untuk itu, makanya pemerintah pusat, pemerntah provinsi Sultra dan pemerintah kota Kendari harus membatalkan Munad Kadin.
“Ketika terjadi klaster baru, maka kami akan menempuh jalur hukum siapa yang bertanggung jawab dan kami (HMI Cabang Kendari) melakukan kajian-kajian hukum, karena sudah banyak kejadian di Indonesia di penjara karena menimbulkan kerumunan di tengah pandemi Covid-19,” tutupnya.
Untuk diketahui, lonjakan kasus Covid-19 di Kota Kendari terus merangkak naik. Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 Kota Kendari pada 23 juni 2021 terdapat penambahan 46 pasien dengan total yang terkonfirmasi menjadi 197 orang.
Sedangkan jumlah akumulasi kasus positif di Kota Kendari saat ini mencapai 4.887 orang. 4.630 orang telah dinyatakan sembuh, 197 dalam perawatan dan kasus kematian mencapai 60 orang.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Kendari, dr Algazali tak henti-hentinya mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari tempat kerumunan yang bisa berpotensi menjadi tempat penyebaran virus.
“Hari ini kita mengalami lonjakan kasus dan bertambah 46 orang, untuk itu kami selalu ingatkan bahwa Covid-19 belum berakhir,” imbau Algazali saat melakukan live streaming, Rabu 23 Juni 2021.
Penulis : Haerun