Balai Karantina Kendari Dukung Kembangkan Nilai Ekspor Porang di Konkep

Sosialisasi Karantina Pertanian Dalam Mendukung Gratieks (UU 21 Tahun 2009. i-Mace) Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) 6 Juli 2021.
Bacakan

Kendari, Inilahsultra.com – Balai Karantina Kendari, mendorong perkembangan Porang menjadi komoditas super prioritas sebagai nilai ekspor di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep).

Sebagai daerah yang terhitung muda di Sultra, Pemerintah Kabupaten Konkep sangat serius untuk semakin mengembangkan porang.

-Advertisement-

Bupati Konkep, Amrullah berharap adanya industri pengolahan porang di daerahnya agar mendapatkan nilai tambah, dan ke depan porang tidak hanya dijual secara gelondongan tetapi memiliki produk turunannya.

“Tentunya ini juga mendukung serta kesejahteraan petani dan Masya rakat terkhusus Konkep,” ujar Amrullah.

Sementara itu, Dalam kebijakan tersebut Kepala Balai Karantina Kendari, Prayatno Ginting menyampaikan, Porang asal Indonesia telah banyak menembus pasar Cina, Jepang, Taiwan dan Korea Selatan. Tercatat di tahun 2019 volume ekspor porang sebanyak 11.721 ton dengan nilai Rp. 644’miliar, dan meningkat di tahun 2020 sebanyak 20.476 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp. 924,3 miliar.

Ginting mengatakan, Porang di Sulawesi Tenggara (Sultra) di beberapa wilayah sudah tumbuh liar beberapa tahun silam dan kini banyak dikembangkan. Salah satu wilayah yang telah lama menyimpan porang dan telah melakukan pengembangan yakni Kabupaten Konkep

“Potensi yang dimiliki oleh Konkep ini perlu didorong untuk semakin berkembang agar porang yang diproduksi oleh petani di Konkep kedepannya dapat diekspor,” ungkap Prayatno Ginting.

Pengembangan porang telah dilakukan 635 orang petani dan telah terbentuk kelompok tani sebanyak 136. Dengan total produksi perkelompok masyarakat mencapai 50-60 Ton perkelompoknya.

Selanjutnya, Ginting menjelaskan tentang pemanfaatan aplikasi dari Kementerian Pertanian iMACE (Indonesian Map of Agricultural Commodities Exports), yang dapat membantu pemberdayaan ekspor pertanian. Dengan aplikasi Imace, Pemerintah daerah dapat memetakan sentra komoditas unggulan dan mempertemukan ke pelaku usaha agribisnis.

Reporter: Asep wijaya

Facebook Comments