
Andoolo, Inilahsultra.com – Selain melakukan kajian antar daerah (KAD) di Kabupaten Konawe Utara (Konut) dan Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah (Sulteng), sejumlah anggota DPRD Konawe Selatan (Konsel), berkunjung di Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Bone.
Kalau di Konut dan Morowali, rombongan legislator Konsel yang dipimpin Ketua Irham Kalenggo menjajaki terkait retribusi perizinan, terutama perizinan tambang. Sementara, di Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Bone, para legislatif dipimpin oleh Wakil Ketua Hj. Hasnawati memperdalam penguatan dan pengembangan modal kelembagaan kelompok usaha ikan Pangkilang.
Kemudian, terkait strategis pemberdayaan perempuan dalam upaya penciptaan papangan kerja dan pengembangan usaha ikan Pangkilang. Serta terkait strategis peningkatan produktivitas tanaman Lada di Desa Wawondula Kecamatan Luwu Timur, Sulsel.
KAD ini diterima langsung oleh Kepala Dinas Sosial, Sukarti dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Timur.
Sukarti menjelaskan, bahwa dalam hal ini kelompok usaha ikan Pangkilang murni menggunakan modal sendiri secara berkelompok adapun dalam bentuk penguatan pemerintah Kabupaten Luwu Timur hanya memberikan legalitas keberadaan kelompok usaha ikan Pangkilang tersebut.
“Dalam pengembangan ikan Pangkilang masyarakat Towuti memperdayakan ibu-ibu rumah tangga untuk mengolah ikan Pangkilang dari bahan olahan rumah menjadi bahan produksi yang diperjual belikan dan masuk pasar serta supermarket,” jelas Sukarti.
Dikesempatan yang sama, Kadis Pertanian, Amirula mengungkapkan, Lada merupakan primadona unggulan yang dapat menopang perekonomian masyarakat.
Sesuai data dari Dinas Pertanian total luas lahan tanam yaitu 5.544 ha dibagi dalam 11 kecamatan. Kecamatan Towuti merupakan sentral Lada karena mempunyai tanah yang subur meskipun dengan tanah yang merah karena berada di dekat Danau Towuti.
“Dengan program prioritas bidang pertanian dan peternakan yaitu dengan mengoptimalkan peran BUMD dengan penyerapan hasil bumi, Peningkatan produksi melalui penambahan indeks pertanaman, pengembangan sentra tanaman pangan dan holtikultura, menjamin kesediaan pupuk, industriliasi hasil pertanian. Kemudian, memfasilitasi pemenuhan asuransi tani, memfasilitasi sarana dan peningkatan kapasitas sumber daya penyuluh, pelaku utama, dan pelaku usaha sektor pertanian,” ia menerangkan.
Diakhir KAD Hj. Hasnawati mengucapkan terima kasih atas penyambutan yang diberikan oleh pemerintah setempat.
Sementara di Kabupaten Bone, KAD terkait strategis pelestarian budaya dalam mempertahankan Eksistensi Kearifan Lokal pada Kantor Dinas Kebudayaan Kabupaten Bone, Sulsel.
Kajian Antar Daerah (KAD) ini dilaksanakan pada tanggal 18-21 Agustus 2021.
Editor : Rido