UHO Kembali Laksanakan Vaksinasi

Danrem143/HO Jannie Aldrin Siahaan dan Rektor UHO. Prof. Muhammad Zamrun Firihu. (Foto: Iqra Yudha)
Bacakan

Kendari, Inilahsultra.com – Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari melaksanakan Vaksinasi Civitas Akademik yang ke empat kalinya, Rabu 1 September 2021.

Rektor Universitas Halu Oleo, Prof. Muhammad Zamrun Firihu mengatakan, untuk menggencarkan program pemerintah, pihaknya melakukan vaksinasi bagi mahasiswa dan Civitas akademik UHO, untuk meminimalisir penyebaran Virus Covid-19.

“Disamping itu juga, kita di Universitas Halu Oleo untuk mengahadapi ke depan pembelajaran Luring atau secara Offline, paling tidak 75 atau 80 persen jumlah mahasiswa di Universitas Halu Oleo harus sudah di vaksinasi,” katanya.

Untuk itu, pihak UHO melakukan kerja sama dengan Danrem143/HO dalam program vaksinasi di UHO Kendari.

“Program vaksinasi yang dilakukan pihak kampus merupakan salah satu syarat tujuannya yaitu kedepannya nanti untuk bisa kuliah Luring atau Offline,” ujarnya.

Meskipun Kementerian Pendidikan Kebudayaan belum mengeluarkan surat edaran terkait syarat vaksin untuk kuliah tatap muka, namun pihak UHO melakukan ini untuk antisipasi jika kedepannya akan disyaratkan sebagai sertifikat vaksin untuk kuliah tatap muka.

“Kita antisipasi saja, artinya di samping mendukung program pemerintah tapi juga kita mengantisipasi keadaan dalam kampus. Atau pada saat nanti suatu saat sudah meredah, kemudian nanti dianjurkan kita tatap muka dengan syarat mahasiswa, dosen dan pegawainya harus sudah di vaksin 75 persen. Walaupun arahan dari kementerian belum ada, tapi kita antisipasi itu,” jelasnya.

“Karena begini sebenarnya, saya mengatakan kepada mahasiswa, mungkin mereka kuat-kuat, tapi dosennya, dosennya ada yang umur 45 tahun 50, dan ada yang 60 tahun. Jadi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan marilah kita vaksin semuanya,” tambahnya.

Selain itu, lanjut Zamrun, pelaksanaan vaksinasi ini pihak UHO telah menyiapkan 1.200 dosis yang dikhususkan untuk civitas akademika UHO dan khususkan terutama Mahasiswa.

Tak hanya itu, Ujian Skripsi/Tesis/Disertasi atau Seminar secara luring dengan syarat semua peserta, baik mahasiswa maupun dosen yang terlibat dalam ujian atau seminar tersebut, telah menjalani vaksinasi Covid-19.

“Itu kan kebijakan di dalam saja, karena begini, kadang-kadang dosen ataupun mahasiswanya mungkin pengen tatap muka, tapi kan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kalau bisa saya menyarankan kepada mahasiswa dan dosennya di vaksin, untuk mengikuti ujian proposal, seminar dan skripsi,” tuturnya.

Zamrun mengungkapkan, yang diutamakan adalah daring, tapi kalau misalkan pengennya tatap muka secara luring kalau bisa semuanya sudah di vaksin.

Namun, dari jumlah mahasiswa yang ada di UHO, terdapat beberapa tidak bisa mengikuti program vaksinasi, dikarena memiliki penyakit bawaan atau komorbid.

Rektor dua periode ini menjelaskan, jika ada mahasiswa tidak dapat divaksin, karena ada gejala penyakit bawaan. Mahasiswa tersebut juga dapat mengikuti ujian proposal,seminar, ataupun skripsi secara online dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.

“Dan itu kan pilihan, bagi yang tidak mau, tidak menjadi masalah. Walaupun juga kita sudah divaksin, tapi protokol kesehatan tetap dijaga,” tuturnya.

Kemudian, meskipun mahasiswa yang sudah di lvaksin dan telah mencapai 75 atau 80 persen, pihaknya tetap akan melaksanakan kuliah secara daring.

“Misalkan, dosennya lagi bertugas diluar, nah itu bisa saja kuliahnya secara daring. Jadi tetap akan blended learning, walaupun nanti sudah mencapai 80 persen, ya mungkin nanti 70 persen kuliah luring dan 30 persennya daring,” ucapnya.

Menurutnya, berdasarkan persentase dosen UHO yang memiliki komorbid tidak bisa di vaksin, pihaknya menyebutkan ada sekitar 5 persen.

“Datannya kita belum punya, tapi saya yakin tidak sampe 5 persen. Akan tetapi, pejabat di lingkup UHO Kendari Baik Rektor, Wakil Rektor, Dekan, ketua Lembagae, kepala UPT, wakil dekan, itu sudah semua di vaksin, 99 persen sudah selesai mereka”.

Kemudian, ia juga mengajak untuk menyukseskan program pemerintah agar tercapai tujuan herd immunity dengan total 75 persen penduduk Indonesia telah tervaksin.

“Mari kita bersama-sama, tidak usah takut di vaksin, karena vaksin itu aman dan vaksin itu halal,” ajaknya.

Reporter: Iqra Yudha

Facebook Comments
Like
Like Love Haha Wow Sad Angry