DEN Dorong Pemda Manfaatkan Arus Laut Selat Buton Jadi EBT

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Musri Mawaleda (kiri) dan Yusra Khan (kanan).

Baubau, Inilahsultra.com – Dewan Energi Nasional (DEN) melihat potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang paling banyak di Sultra yang berasal dari arus air laut yang berada di selat Buton dan Wawonii.

Anggota DEN dari pemangku kepentingan akademisi Musri Mawaleda menuturkan, untuk mengembangkan potensi EBT arus laut ini tidak membutuhkan infrastruktur yang besar karena hanya perlu membangun jeti sederhana dan sebuah turbin.

Kami melihat di selat Buton dan Wawonii punya potensi EBT yang besar sekali. Pemanfaatannya sudah dilakukan di negara-negara lain seperti Korea. Disana (Korea), sejumlah dipasangi turbin untuk mengaktifkan energi dari arus laut. Semoga kita juga bisa, tentunya harus ada perencanaan, studi, dan lainnya,” ungkapnya kepada Inilahsultra.com di Baubau, Rabu malam 22 September 2021.

-Advertisement-

Sebagai lembaga yang diketuai langsung oleh Presiden RI, DEN mendorong Pemda mulai melakukan dan menghitung yang akurat seberapa besar kapasitas energi yang bisa dihasilkan dari potensi-potensi EBT yang ada di Sultra.

“Potensi EBT yang ada di Sultra ini melimpah. Mulai dari angin, matahari dan panas bumi bahkan arus air laut seperti di selat Buton dan Wawonii tadi,” ucapnya.

Sementara itu Anggota DEN dari pemangku kepentingan lingkungan hidup Yusra Khan mengatakan, sudah saatnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra mengembangkan berbagai potensi EBT yang ramah lingkungan dan rendah karbon.

“Penggunaan EBT harus mulai dilakukan, selain lebih ramah lingkungan dan rendah karbon, juga untuk mengurangi ketergantungan Sultra terhadap penggunaan energi fosil yang mulai menipis,” katanya.

Selain itu, meminta juga meminta semua Pemda di Sultra mulai dari sekarang mengembangkan pembangunan energi nabati atau pun biomassa yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Mulai dari menanam tanaman energi melalui program hutan tanaman energi dari pemerintah agar bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan listrik masyarakat.

DEN terus mendorong penggunaan energi baru tersebut karena energi fosil yang digunakan selama ini di indonesia mulai menipis, sedangkan penggunaan EBT masih sangat rendah. Jika tidak ada terobosan di sektor energi, tidak mungkin Indonesia mengalami defisit energi.

“Jika kita melihat dari hasil pengkajian lembaga pemerintah, energi fosil seperti minyak bumi, persediaannya sudah menipis. Contohnya kita sudah mengadopsi dalam jumlah cukup banyak untuk kebutuhan dalam negeri. Begitu pula batu bara mulai menipis karena pemanfaatan yang maksimal di Indonesia,” katanya.

Reporter: Muhammad Yasir

Facebook Comments