
Baubau, Inilahsultra.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) menggelar pelatihan ritual adat Posuo (pingitan), di aula salah satu hotel di Kota Baubau, Selasa 5 Oktober 2021.
Pelatihan yang melibatkan kelompok Ibu-Ibu dan guru Sejarah ini bertujuan untuk memberikan informasi dan meningkatkan pengetahuan tentang ritual adat Posuo. Dalam hal ini pelaksanaan ritual adat Posuo yang sesuai dengan tatanan adat istiadat yang semestinya sehingga dapat melestarikan adat daerah khususnya yang ada di Kota Baubau.
Kepala Dinas Dikbud Baubau La Ode Aswad menilai keseriusan masyarakat terhadap ritual adat Posuo ini semakin menurun seiring berkembangnya zaman. Padahal ritual adat Posuo ini adalah ritual yang menandakan beralihnya status seorang gadis remaja menuju dewasa.
Kata dia, ada beberapa faktor yang mempengaruhi sehingga ritual Posuo makin jarang dilaksanakan. Bukan karena orang tua tidak mau menggelar Posuo untuk anaknya, tapi sulitnya menemukan orang-orang yang ahli dalam ritual ini.
“Posuo ini membutuhkan keterlibatan keluarga besar, dengan anggaran yang besar pula dan waktu yang panjang. Sehingga tak dipungkiri kini kebanyakan keluarga cenderung mengikuti Posuo yang instan,” tuturnya.
Mantan Kepala Bappeda Baubau ini mengatakan, pelatihan ini sangat penting dilakukan agar kedepannya ada ahli-ahli Posuo baru yang siap menjadi pendamping dan memberikan ilmunya kepada keluarga yang akan menggelar ritual Posuo.
“Saya sarankan setelah pelatihan ini, bentuk Paguyuban Perempuan Pelatih Posuo Wolio (P4W) yang bisa mendampingi Posuo dimanapun tempatnya,” ujarnya.
Sementara itu tokoh budaya Buton La Ode Muhamad Arsal menjelaskan, selama prosesi ritual ini anak-anak gadis yang sudah memasuki usia dewasa mendapat gemblengan fisik, berupa cara mengatur pola makan, pola prilaku, gerak fisik dan perawatan kecantikan. Dari sisi mental diberikan nasehat terkait kesucian, menjaga aurat, cara mandi junub, hingga pada pendidikan akhlak dan hakekat manusia.
“Pelaksanaan Posuo adalah mata rantai siklus hidup yang merupakan kewajiban dan tanggung jawab orang tua terhadap anak perempuannya,” tandas Sekretaris Dinas Dikbud Baubau ini.
Reporter: Muhammad Yasir