
Buranga, Inilahsultra.com – Pengunjuk rasa dari Aspirasi Pemberdayaan Masyarakat Sulawesi Tenggara (APM-Sultra) masih bertahan di Kantor Bupati Butur hingga pukul 21.30 Wita. Mereka memilih akan bermalam didalam tenda yang dipasang tepat di depan kantor bupati.
Salah satu pengunjuk rasa, Rudi mengatakan, pihaknya memilih bermalam karena sejak berunjuk rasa pagi tadi hingga malam ini pukul 21.30 Wita, Bupati Butur Ridwan Zakariah belum menemui mereka.
“Kita akan bertahan di depan kantor bupati ini sampai Bupati Butur mengakomodir tuntutan kami,” kata Rudi, Senin malam 11 Oktober 2021.
Hal senada diungkap pengunjuk rasa lainnya, Riki. Menurut dia, mereka akan bermalam di depan kantor Bupati Butur dan akan melanjutkan mennyampaikan aspirasi besok.
“Kita akan bermalam,” kata Riki.
APM-Sultra menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Butur sejak pagi tadi. Mereka menuntut agar Bupati Butur Ridwan Zakariah mengembalikan para pejabat yang dinonjob sesuai rekomendasi KASN.
Saat menggelar aksi unjuk rasa pagi tadi, APM-Sultra baru ditemui Wakil Bupati Butur, Ahali.
Ahali mengatakan, Bupati Butur tidak berada di kantor. Orang nomor satu di Butur itu sedang melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Kambowa untuk urusan tapal batas dengan Kabupaten Buton.
“Mungkin adik-adikku mau ketemu dengan bupati, hanya karena ada hal yang mendesak. Bupati berangkat ke perbatasan dengan Kabupaten Buton,” katanya.
Terkait tuntutan pengunjuk rasa, Ahali mengaku, akan menyampaikan kepada Bupati Butur saat kembali nanti.
“Terkait tuntutan adik-adik saya akan sampaikan kepada beliau (Bupati Butur),” ungkapnya.
Soal rekomendasi KASN, menurut mantan pensiunan anggota Polri ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Butur belum menerima secara resmi.
“Kalau sudah masuk (Rekomendasi KASN) mungkin akan segera ada disposisi untuk diproses. Tapi belum ada surat dari KASN itu di Bagian Umum,” tandasnya.
Intinya, lanjut Ahali, dalam menindaklanjuti rekomendasi KASN, tidak akan ada ASN yang dirugikan.
Editor: Din