Kendari, Inilahsultra.com – Tahun ini angka Stunting di Kota Kendari dapat ditekan hingga mencapai di atas 50 persen. Hal itu diungkapkan oleh Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir usai membuka secara resmi Rumah Dataku di Kelurahan Mokoau, Senin 25 Oktober 2021.
Sulkarnain Kadir mengatakan, situs keluarga berencana di Kota Kendari cukup bagus sehingga berdampak dengan Stunting di daerah itu yang turun sangat signifikan.
“Di tahun 2015 itu angka nya 15,2 persen, dan tahun ini kita bisa menekan di 5,6 persen artinya itu angka yang sangat signifikan, dan lebih dari 50 persen bisa kita tekan dan bahkan tersisa tinggal 30 persen,” kata Sulkarnain.
Untuk itu, ia berharap pada angka tersebut bisa terus ditekan, karena berdampak terhadap anak-anak yang ada di Kota Kendari.
“Mudah-mudahan bisa turun terus karena dampaknya terhadap anak- anak kita. Kualitas sumber daya manusia anak anak kita, ke depan kalau Stunting bisa kita hindarkan dari mereka, kita akan dapati nanti anak- anak kita yang mampu bersaing, punya kualitas dan kapasitas yang mumpuni untuk bisa menjawab tantangan di masa yang akan datang,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) provinsi Sulawesi tenggara (Sultra) Amsar menyebutkan, angka Stunting yang paling rendah se-Sultra yakni Kota Kendari.
“Angka Stunting yang paling rendah adalah Kota Kendari sedangkan tertinggi di Kabupaten Buton sebesar 35 persen,” tutur Amsar.
Lebih lanjut, Amsar mengatakan, pihaknya akan membentuk tim pendamping keluarga khususnya yang rentang terhadap stunting di setiap kelurahan atau desa untuk memberikan edukasi dalam upaya pencegahan stunting yang terdiri dari 3 unsur yaitu PKK, bidan, dan kader.
“Jadi nanti kita dorong agar sebagaimana mereka bisa terpenuhi kebutuhan gizinya khususnya ibu hamil, calon pengantin, itu akan kita pastikan agar mereka sehat saat sedang hamil dan juga bayinya sehat ketika lahir,” tutup Amsar.
Reporter : Iqra Yudha