
Batauga, Inilahsultra.com – Bupati Buton Selatan H La Ode Arusani sangat serius dalam meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat di negeri Beradat itu. Berbagai macam program pun terus terealisasi setiap tahunnya.
Kesejahteraan masyarakat dari berbagai elemen terus digenjot oleh orang nomor di Buton Selatan tersebut. Salah satu yang menjadi perhatian Bupati Buton Selatan H La Ode Arusani adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan.
Melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Buton Selatan, berbagai program dan bantuan terus tersalurkan kepada nelayan Buton Selatan. Termasuk menggenjot kepemilikan Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (KUSUKA) untuk nelayan.
Kepemilikan kartu KUSUKA untuk nelayan Buton Selatan ini terus terealisasi dari tahun ke tahun dengan persentase 65 persen dari sekira 11 ribu lebih nelayan. Manfaat memiliki kartu KUSUKA, segala macam bantuan yang diberikan oleh Bupati Buton Selatan H La Ode Arusani melalui dinas kelautan dan perikanan bisa tepat sasaran karena kartu tersebut berfungsi sebagai identitas tunggal seorang nelayan.
Dalam expo empat tahun pembangunan Bupati Buton Selatan pada tahun 2021 ini yang pelaksanaannya digilir setiap kecamatan, H La Ode Arusani kembali menyalurkan kartu KUSUKA kepada nelayan pada masing-masing kecamatan di wilayah Kabupaten Buton Selatan.
“Semua program yang terus direalisasikan ini, tujuannya semata mata hanya untuk kesejahteraan masyarakat. Mari bersama-sama, bahu-membahu kita bangun daerah kita Buton Selatan tercinta ini,” ucap Bupati Buton Selatan H La Ode Arusani.

Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Buton Selatan La Kali mengatakan, semua program dan bantuan-bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan tersebut tidak terlepas dari arahan Bupati H La Ode Arusani.
“Semua itu berkat Bupati H La Ode Arusani yang mengarahkan kami selaku dinas terkait untuk betul-betul memperhatikan apa yang dibutuhkan para nelayan kita karena nelayan kita mempunyai sumber daya manusia yang sangat mumpuni,” katanya.
Terkait kepemilikan kartu KUSUKA untuk nelayan, lanjut La Kali, pihaknya akan menuntaskan 100 persen program tersebut pada tahun 2022 mendatang. Bahkan, pihaknya juga gencar turun melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya memiliki kartu KUSUKA tersebut.
“Kami juga jemput bola ke lokasi karena setiap kecamatan kita tempatkan orang-orang terutama PTT dari dinas kelautan dan perikanan, kemudian ada juga pengawas-pengawas perikanan kita minta mereka supaya mendata yang belum punya kartu KUSUKA. Insya Allah 2022 sudah tuntas 100 persen nelayan di Buton Selatan miliki kartu KUSUKA,” pungkasnya.
Bangun Kerjasama dengan Maluku dan Maluku Utara.
Perhatian Bupati Buton Selatan H La Ode Arusani kepada para nelayan yang ada di negeri Beradat itu memang patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, peningkatan taraf hidup ekonomi para nelayan bukan hanya terletak pada program dan penuntasan kepemilikan kartu KUSUKA, tetapi memberikan kemudahan kepada nelayan agar dalam melaut tidak mendapatkan kendala apa-apa.

Seperti yang terjadi baru-baru ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Selatan sudah menjalin komunikasi untuk bekerjasama dengan pemerintah daerah yang ada di Maluku dan Maluku Utara untuk memudahkan nelayan Buton Selatan saat melaut di dua daerah tersebut.
Pasalnya ada sekira 400 armada lebih, nelayan dari Buton Selatan yang melaut di perairan daerah Maluku dan Maluku Utara untuk mencari telur ikan terbang. Para nelayan yang melaut di perairan Maluku dan Maluku Utara tersebut berasal dari Kecamatan Sampolawa, Kecamatan Lapandewa dan Kecamatan Batu Atas.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Buton Selatan La Kali menuturkan, terjalinnya komunikasi untuk melahirkan kerjasama antar pemerintah daerah tersebut tidak terlepas dari arahan Bupati Buton Selatan H La Ode Arusani karena banyaknya para nelayan yang mendapatkan kendala dan masalah saat melaut di perairan Maluku dan Maluku Utara.
“Saat Bupati mengetahui hal tersebut, langsung memerintahkan kami untuk segera berkomunikasi dengan pemerintah daerah yang ada di Maluku dan Maluku Utara agar para nelayan kita tidak mendapat kendala lagi. Jujur saja beberapa kendala yang dialami para nelayan kita itu karena adanya pungutan-pungutan tidak jelas saat melaut disana,” tuturnya.
Sejauh ini, lanjut dia, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan tiga kabupaten. Diantaranya, Taliabo, Kepulauan Talibar dan Maluku Tenggara. Kerjasama ini diharapkan dapat bermanfaat agar para nelayan Buton Selatan bisa beraktifitas dengan bebas dalam bekerja.
“Beberapa waktu lalu, Syahbandar Perikanan Baubau dan Syahbandar Perikanan Maluku sudah turun lapangan ke Buton Selatan. Wilayah yang sudah dilakukan sosialisasi meliputi Kecamatan Sampolawa dan Kecamatan Batu Atas,” tandasnya. (ADV)
Reporter: Muhammad Yasir