
Laworo, Inilahsultra.com – Desas desus terkait dengan dana pinjaman Pemerintah Daerah Muna Barat (Mubar) ke perusahaan PT. SMI sebesar Rp 180 miliar menuai banyak kritik.
Dana pinjaman yang sudah disetujui DPRD Mubar itu terus menjadi diskusi hangat saat ini. Selain dari masyarakat dan mahasiswa, kritikan itu juga datang dari Sekretaris DPD Partai Golkar Mubar, LD. Agus.
LD. Agus sangat menyayangkan pihak legislatif telah menyetujui dana pinjaman itu. Menurutnya, 20 kursi hangat yang mereka duduki saat ini sangat tidak berpihak ke masyarakat.
“Luar biasa teman – teman saya dari Golkar. Saya kecam anggota DPRD ini, mereka tidak bersama rakyat. Uang dihamburkan demi kepentingan kelompok, luar biasa,” kesal Agus melalui sambungan telponnya, Jumat, 26 November 2021.
Sebagai putra daerah Mubar, dirinya akan selalu angkat bicara untuk kemajuan daerahnya. Apa lagi dana pinjaman itu lebih besar diperuntukan untuk jalan ring road, yang dimana menurutnya dana itu bisa digunakan yang lebih bermanfaat untuk masyarakat dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di masa pandemi Covid-19 sekarang ini.
Harusnya, kata dia, DPRD Mubar ini, melihat dulu apa yang dibutuhkan masyarakat sebelum menyetujui dana pinjaman itu. Apa lagi, dana pinjaman itu memang peruntukannya untuk PEN.
“Saya sebagai pemuda Mubar mengecam dan menyesalkan sikap anggota DPR Mubar ini. Mereka tidak punya taring sama sekali,” tegasnya.
Lanjut Agus, berdasarkan berita acara rapat badan anggaran (Banggar) antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Banggar DPRD Mubar terkait pembahasan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran ( KUA) dan Rancangan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kab. Mubar tahun 2022, beberapa anggota Fraksi Karya Perjuangan Bangsa menolak.
“Tapi karena 12 anggota DPR sudah menyatakan setuju maka dalam daftar notulen itu yg menjadi dasar teman-teman,” ujarnya.
Agus bilang, PEN adalah salah satu program pinjaman untuk memulihkan ekonomi daerah bukan untuk membangun ring road.
Seharusnya yang disasar ialah memajukan sektor pertanian, peternakan dan perikanan sebagai salah satu sektor krusial di Mubar, bukan malah membangun ring road.
“Ring road adalah salah satu program yang sangat keliru sepanjang mekarnya Muna Barat, ratusan miliar telah tertimbun di jalan itu. Harusnya DPRD Muna Barat melihat ini secara menyeluruh, bukan hanya karena iming-iming paket, karena situasi di Mubar ini saya tau persis,” tegas Agus.
Sementara terkait dana pinjaman itu, dalam rapat paripurna II yang berlangsung di Kantor DPRD Mubar, Kamis, 25 November 2021 kemarin dalam penyerahan KUA – PPAS Pemda Mubar sudah disetujui oleh DPRD Mubar.
Dalam penyerahan dokumen rancangan KUA – PPAS itu, dana pinjaman Pemda Mubar dari perusahaan PT. SMI yang dimana peruntukannya untuk PEN dengan besar anggaran Rp 180 miliar akan digunakan untuk pembangunan RSUD dan jalan lingkar ring road Laworo.
Disetujuinya dana pinjaman itu, dibacakan langsung oleh Sekwan DPRD Mubar, Safaruddin, bahwa Banggar DPRD Mubar sudah menyepakati pinjaman PEN itu. Namun, dalam menyepakati pinjaman tersebut, DPRD Mubar memiliki beberapa syarat.
“DPRD Mubar telah menyepakati pinjaman PEN Pemkab Mubar senilai Rp 180 miliar kepada PT SMI. Tapi, dalam kesepakatan ini DPRD memberikan kode atau tanda bintang atau persyaratan,” ucapnya.
Reporter : Muh Nur Alim