
Kendari, Inilahsultra.com – Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM, Irwandy Arif meminta PT Antam untuk segera beroperasi di Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hal itu diungkapkan oleh Irwandy Arif saat Seminar Nasional Transformasi Perizinan Berbasis Risiko pada Sektor Pertambangan yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Rabu 1 Desember 2021 pagi.
Seminar Nasional ini berlangsung di Aula Bahteramas, Kantor Gubernur Sultra, Jl Haluoleo, Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Provinsi Sultra.
Irwandy Arif mengatakan, Blok Mandiodo sudah ditambang 11 perusahaan, namun kini izin usaha pertambangan (IUP) sudah dimiliki PT Antam.
Menurut Irwandy, perkara dengan 11 perusahaan itu sudah selesai karena kepemilikan lahan oleh PT Antam sudah berkekuatan hukum tetap dari Mahkamah Agung.
“Bersama dengan Dirjen Minerba, kami berdiskusi dengan Dirut Antam agar segera memulai kegiatan ini (tambang) di sana, agar tambang-tambang ilegal jangan masuk lagi,” kata Irwandy Arif.
Irwandy menjelaskan selama 11 perusahaan itu menambang di Blok Mandiodo, keuntungan yang diperoleh 1 miliar dolar Amerika atau Rp14,3 triliun.
“Saya tidak tahu mereka bayar pajak atau tidak. Tapi laba bersih yang dihitung oleh Antam 300 juta dollar, selama masa itu,” tandasnya.
Ia menghimbau agar PT Antam bersama perusahaan daerah untuk segera mengamankan lahan dan memulai aktivitas penambangan sesuai aturan yang berlaku.
Diketahui, pada pembukaan Seminar Nasional, dibuka langsung oleh Ketua KPK RI, Firli Bahuri dan dihadiri Gubernur Sultra Ali Mazi. Turut hadir Wakil Gubernur Kalimantan Utara Yansen TP, Wagub Sulawesi Utara Steven O.E Kandou, Wagub Kalimantan Timur Hadi Mulyadi, Sekda Gorontalo, Wakapolda Sultra, Brigjen Pol Waris Agono, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia atau Kanwil Kemenkumham Sultra Silvester Sili Laba.
Penulis : Asep Wijaya