Syamsir Nur Nilai Kebijakan Pemerintah Efektif Dalam Stabilkan Harga Minyak di Pasar

Gambar ilustrasi minyak goreng.
Bacakan

Kendari, Inilahsultra.com – Kebijakan pemerintah dalam hal penerapan satu harga minyak goreng merupakan langkah tepat jika dilakukan dengan pengawasan yang baik.

Hal itu diungkapkan oleh Pengamat Ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Syamsir Nur.

Syamsir Nur bilang, kebijakan pemerintah dinilai efektif dalam menstabilkan harga minyak di pasar yang naik pasca Natal dan tahun baru (Nataru). Namun, pemerintah harus menjaga kelancaran suplay minyak goreng agar tidak terjadi panik buying sehingga tidak ada spekulasi ditengah masyarakat untuk mengambil keuntungan.

-Advertisement-

“Ini cukup efektif untuk menjaga kestabilan harga minyak goreng, cuma harus ada kuncinya yaitu meningkatkan aspek pengawasan,” ungkapnya via telepon seluler, Kamis 3 Februari 2022.

Dalam pengawasan sendiri, menurut Dosen Ekonomi Universitas Halu Oleo ini, pemerintah perlu melibatkan stakeholder terkait seperti asosiasi pedagang, kelompok-kelompok pedagang minyak goreng, tim pengendali inflasi daerah, serta media yang memiliki ruang lebih besar dari pemerintah dalam mengontrol kebijakan yang di implementasikan di daerah.

Ia menjelaskan, kelangkaan minyak goreng selama ini dipicu oleh kelebihan permintaan yang mengalami peningkatan jika dibanding dengan jumlah pasokan produksi.

Kata dia, data secara nasional menunjukan bahwa kebutuhan minyak goreng dalam setahun kurang lebih 20 persen, sedangkan kemampuan produksi setahun hanya mampu 10 persen.

“Secara teori jika produksi suatu barang yang hadir ditengah masyarakat sedikit sementara permintaan banyak maka akan memicu terjadinya kenaikan harga,” ujarnya.

Kemudian, dalam kebijakan pemerintah tersebut sangat berdampak bagi pedagang di pasar tradisional yang akan mengalami kerugain dalam jangka pendek. Pasalnya, mau tidak mau mereka juga harus menurunkan harga meskipun mengalami kerugian.

“Maka yang perlu dilakukan yaitu kerjasama antara pedagang dan PD pasar untuk mendata pedagang yang sudah memiliki stok dan membeli pada harga yang lama serta menjual dengan harga yang murah sihingga datanya lebih akurat,” tuntas dia.

Reporter: Iqra Yudha

Facebook Comments