Samahuddin Jadikan Buton Tengah Semakin Berkah

Bupati Buton Tengah H Samahuddin.
Bacakan

Labungkari, Inilahsultra.com – Komitmen Bupati Buton Tengah (Buteng) H Samahuddin untuk membangun tanah kelahirannya tidak perlu diragukan lagi. Melalui tangan dinginnya, pria yang dilantik sebagai bupati sejak 2017 itu berhasil membawa perubahan dan kemajuan yang menjadikan Buton Tengah semakin “Berkah” (Bersih, Sejahtera, Produktif, Agamis dan Harmonis).

Dari sisi Agamis, kinerja orang nomor satu di negeri Berkah tersebut patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, Bupati Buton Tengah H Samahuddin memberikan perhatian spesial dan mendukung penuh kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan. Mulai dari kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), pembangunan dan renovasi masjid hingga kegiatan-kegiatan lainnya.

-Advertisement-

Bahkan, Bupati Buton Tengah H Samahuddin juga turut menaikkan honor para perangkat masjid, guru ngaji dan juga syara perempuan. Samahuddin menaikkan honor mereka karena tanggungjawabnya semakin besar dalam menyelamatkan umat. Honor tersebut untuk menjadi jaminan hidup mereka agar lebih sejahtera lagi kedepannya, terlebih lagi dalam posisi pandemi Covid-19 yang masih melanda.

“Semua apa yang saya kerjakan selama lima tahun ini semata-mata hanya untuk menjadikan Buton Tengah semakin berkah. Karena saya bekerja bukan hanya untuk dunia semata tetapi juga untuk akhirat,” kata Bupati Buton Tengah H Samahuddin.

Tugu Berkah Kabupaten Buton Tengah.

Menjadikan Buton Tengah yang berkah merupakan visi dari bupati H Samahuddin. Keciriannya, bukan hanya terletak pada perhatian khusus dan dukungan penuh pada kegiatan-kegiatan keagamaan yang berkaitan dengan umat. Tetapi juga bisa dilihat dari pembangunan Tugu Berkah sebagai icon yang menjadikan Buton Tengah semakin kental akan keberkahannya.

Tugu Berkah yang dibangun di Simpang Lima Labungkari Kabupaten Buton Tengah tersebut mempunyai makna tersendiri. Pasalnya, mulai dari model tugu hingga bentuk lainnya banyak mengandung filosofi Islam. Dimana, tugu tersebut akan memiliki kubah dan dipasangkan replika Alquran bertuliskan IQRA yang merupakan ayat pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.

Filosofi lainnya yang terdapat pada Tugu Berkah tersebut adalah anak tangga yang berjumlah 17 buah anak tangga, yang melambangkan jumlah rakaat salat lima waktu sehari semalam. Selain itu, lima sudut yang menghadap lima simpangan Labungkari melambangkan jumlah lima rukun Islam atau lima waktu salat.

Ketua DPC PDIP Kabupaten Buton Tengah itu berpesan kepada masyarakat agar Alquran tidak hanya menjadi bacaan, tetapi harus dijadikan pedoman dalam menjalankan kehidupan sehari-hari karena dapat menuntun umat muslim diera yang penuh tantangan ini.

Bupati Buton Tengah H Samahuddin saat mewisuda santri dan santriwati di Kelurahan Watulea Kecamatan Gu.

“Jika Alquran dijadikan sebagai pedoman hidup maka Allah SWT akan memberikan keberkahan dalam setiap aktivitas kita termasuk memberikan keberkahan bagi negeri ini (Buton Tengah). Alquran juga harus dibumikan untuk memperkokoh nilai-nilai agama dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat dan berbangsa,” katanya.

Komitmen bupati H Samahuddin untuk menjadikan Buton Tengah semakin berkah rupanya mendapatkan apresiasi yang tinggi dari Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Kemenag berjanji akan menggerakkan jajarannya untuk mendukung semua program bupati dalam mewujudkan Kabupaten Buton Tengah yang berkah.

“Kemenag akan memberikan dukungan penuh kepada pak bupati karena telah membangun infrastruktur jalan untuk madrasah, memberikan honor kepada perangkat masjid dan guru-guru ngaji serta masih banyak lagi,” tutur Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Sultra H Zainal Mustamin saat berada di Buton Tengah, Rabu 16 Maret 2022 lalu.

Sementara itu Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Kabupaten Buton Tengah Ahmad Nasmudin mengatakan, pemberian honor kepada perangkat masjid, pengurus masjid, guru ngaji dan lainnya itu berlangsung sejak 2017 lalu.

Penyerahan dana hibah bantuan pembangunan dan renovasi masjid.

“Honor mereka itu sejak 2017 lalu dan sekarang Bupati Buton Tengah menaikkan honor mereka karena tanggungjawab mereka semakin besar, salah satunya dalam melakukan pemeliharaan masjid yang dilakukan oleh pengurus masjid. Honor perangkat masjid, guru ngaji dan syara perempuan itu sekarang paling besar Rp 1 juta dan yang kecil Rp 700 ribu, ini untuk tingkat kelurahan dan kecamatan karena tingkat desa ada pemerintah desa yang menangani melalui dana desa,” ujar Nasmudin.

Kata dia, Bupati Buton Tengah H Samahuddin juga terus menggelontorkan anggaran pembangunan mau pun renovasi masjid melalui dana hibah setiap tahunnya. Dana hibah yang disiapkan tersebut sebesar Rp 310 juta.

“Bagi yang ingin membangun baru atau renovasi masjid, langsung saja mengajukan permohonan melalui proposal, dananya sudah siap,” tandas Nasmudin. (ADV)

Reporter: Muhammad Yasir

Facebook Comments