Labungkari, Inilahsultra.com – Selama lima tahun dibawah kepemimpinan Bupati H Samahuddin SE, perkembangan Kabupaten Buton Tengah (Buteng) cukup pesat. Hal tersebut bisa dilihat dari berbagai pembangunan infrastruktur dasar dan lainnya yang terealisasi dan sudah dinikmati oleh masyarakat.
Tumbuh kembang daerah yang terkenal dengan sebutan Negeri Seribu Goa tersebut meliputi pembangunan infrastruktur jalan raya atau pengaspalan jalan.
Dimana, dari total jalan se Kabupaten Buton Tengah sepanjang 284,96 kilometer, yang sudah diaspal mulus mencapai panjang 212,259 kilometer, setelah diaspal secara bertahap dari 2017 hingga 2021. Artinya, tersisa 72 kilometer lagi dan dilanjutkan pada tahun 2022 ini.
Selain pembangunan infrastruktur jalan, pembangunan infrastruktur lainnya yang juga kini telah dinikmati oleh masyarakat meliputi pembangunan pasar rakyat, pembangunan kelengkapan RSUD, pembangunan kantor OPD di Desa Nepa Mekar dan Desa Langkomu.
Kemudian,Pembangunan pasar seragam yang hampir merata di semua desa, pembangunan pintu gerbang perbatasan antar kecamatan, pembangunan di bidang kesehatan dan pendidikan, serta pemenuhan kebutuhan air bersih dan pemberdayaan masyarakat lainnya. Teranyar pembangunan Tugu Berkah di Simpang Lima Labungkari yang sudah mencapai progres 90 persen.
Bupati Buton Tengah H Samahuddin SE menuturkan, sejumlah pembangunan yang sudah terealisasi yang membuat Buton Tengah berkembang dengan pesat tersebut dibangun dengan mengandalkan APBD yang sangat minim namun dengan hasil maksimal.
Berbeda dengan daerah lain, Bupati H Samahuddin SE membangun Buton tengah tanpa hutang alias tanpa pinjaman investasi pemerintah seperti daerah lainnya. Juga, mengandalkan jaringan pertemanan dengan melobi pemerintah provinsi dan pusat dalam mendapatkan kucuran anggaran untuk membangun Kabupaten Buton Tengah.
Bupati Buton Tengah H Samahuddin SE berkomitmen membuat Buton Tengah tumbuh dan berkembang pesat dengan cara membangun Buton Tengah tanpa melakukan pinjaman daerah alias hutang karena tidak ingin meninggalkan hutang kepada masyarakat di negeri Berkah tersebut.
“Kabupaten Buton Tengah hari ini menjadi satu-satunya daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang membangun tanpa hutang. Saya tidak mau tinggalkan hutang pada rakyatku,” tutur pria yang masa jabatannya sebagai Bupati Buton Tengah berakhir pada Mei 2022 ini.
Kata dia, meski dirinya membangun Buton Tengah secara bertahap, namun progres keberhasilan pembangunan tersebut bisa terlihat. Bahkan, mampu mengungguli daerah baru lainnya di Sulawesi Tenggara. Pembangunan secara bertahap ini dilakukan agar dirinya tidak menciptakan sejarah sebagai kepala daerah yang meninggalkan beban hutang kepada rakyatnya.
“Saya punya prinsip itu tidak mau tergantung apalagi sampai diatur orang lain. Biarlah saya bersusah payah melobi secara legal di pemerintah provinsi maupun pusat dari pada berhutang pada investor. Pelan tapi hasil terlihat daripada cepat tapi berhutang,” katanya.
Bupati H Samahuddin SE menjelaskan, setiap tahunnya APBD Kabupaten Buton Tengah berkisar sekitar Rp 600 miliar lebih. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan dengan daerah lainnya yang mencapai triliun.
Namun, dari dana Rp 600 miliar tersebut gaji pegawai sampai Rp 200 miliar lebih, belum belanja lainnya. Meski minim anggaran, namun masih bisa dimaksimalkan, salah satunya dengan mengurangi perjalanan dinas Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Alhasil, pembangunan Kabupaten Buton Tengah bisa terlihat dan mendapat penilaian dari masyarakat luar Buton Tengah bahwa Buton Tengah pembangunannya sangat maju dan pesat.
“Semua itu terwujud berkat keikhlasan dan kerja sama seluruh pihak yang menginginkan Kabupaten Buton Tengah terus bergerak maju. Sejak awal, saya sudah berniat akan bekerja ikhlas dan cucuran keringatku untuk membangun daerah tercinta ini demi akhiratku,” ujarnya.
Meski berhasil membangun Kabupaten Buton Tengah tanpa hutang, Bupati Buton Tengah H Samahuddin SE tidak memungkiri bahwa dalam perjalanannya membangun Buton Tengah selama lima tahun ini menghadapi berbagai tantangan. Namun dirinya tetap fokus berkerja tanpa terpengaruh dengan penilaian-penilaian negatif.
“Jika saya masih dipercaya oleh masyarakat dan kembali memimpin Kabupaten Buton Tengah pada 2024 nanti, maka seluruh sendi perekonomian akan dibangun dan ditata dengan baik,” katanya.
Selain realisasi pembangunan infrastruktur dasar yang dapat dinikmati oleh masyarakat, Bupati Buton Tengah H Samahuddin SE juga berkomitmen untuk terus meningkatkan penggalian dan pengembangan sumber-sumber pendapatan daerah, baik penerimaan perpajakan, retribusi maupun penerimaan lainnya yang membawa keuntungan bagi daerah.
Alhasil, realisasi Pendapatan Daerah sebesar Rp 673 miliar lebih melampaui target Rp 619 miliar lebih. Selain itu, kontribusi PAD juga melampaui target dari Rp 15 miliar lebih terealisasi sebesar Rp18 miliar lebih. (ADV)