KKP RI Gelar Sosialisasi Bantuan Pemerintahan Gudang Beku Portable dan Kendaraan Berpendingin

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia (RI) menyelenggarakan sosialisasi bantuan pemerintah gudang beku portable dan kendaraan berpendingin dalam mendukung program kampung nelayan maju, kampung budidaya, dan inisiasi kelembagaan sistem resi gudang ikan. Sosialisasi itu di gelar secara virtual dan offline di salah hotel di Kota Kendari, Rabu 13 April 2022.
Bacakan

Kendari, Inilahsultra.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia (RI) menyelenggarakan sosialisasi bantuan pemerintah gudang beku portable dan kendaraan berpendingin dalam mendukung program kampung nelayan maju, kampung budidaya, dan inisiasi kelembagaan sistem resi gudang ikan.

Sosialisasi itu di gelar secara virtual dan offline di salah hotel di Kota Kendari, Rabu 13 April 2022.

-Advertisement-

Direktur Logistik, Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Berny A Subky mengatakan bahwa berdasarkan arah dan kebijakan pembangunan sektor kelautan dan perikanan periode 2021-2024, maka dilakukan kegiatan tersebut untuk mewujudkan keseimbangan ekologi dan ekonomi serta inovasi teknologi dengan menerapkan konsep blue economy.

Lanjutnya, beragam program terobosan dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan menerapkan konsep blue economy, yakni penerapan penangkapan ikan yang terukur di setiap wilayah, penangkapan perikanan untuk keberlanjutan ekologi.

Kemudian peningkatan kesejahteraan nelayan dan juga peningkatan PNBP, pengembangan budidaya berbasis pada ekspor dengan empat komoditas unggulan di pasar global, yaitu udang, lobster, kepiting, dan rumput laut, serta pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal di perairan tawar, perairan payau, dan laut.

Dalam implementasinya, salah satu program terobosan yang dimaksud adalah program kampung nelayan maju (Kalaju) yang merupakan perwujudan lingkungan permukiman nelayan yang maju, bersih, sehat, dan nyaman yang mampu meningkatkan kualitas dan produktivitas kehidupan nelayan dan keluarganya.

“Salah satu strategi pengembangannya yakni melalui integrasi permukiman nelayan dengan pusat-pusat aktivitas ekonomi, seperti pelabuhan perikanan dan kawasan wisata bahari-kuliner,” ungkap Berny.

Kata dia, pada tahun 2022, KKP akan mengimplementasikan program Kalaju pada 120 desa yang menjadi lokasi penataan dan pembangunan Kampung Nelayan Maju.

“Selain itu, KKP juga mengembangkan program terobosan lainnya yaitu kampung perikanan budidaya yang merupakan suatu kawasan yang berbasis komoditas unggulan dan/atau komoditas lokal dengan menyinergikan berbagai potensi untuk mendorong berkembangnya usaha pembudayaan ikan yang berdaya saing dan berkelanjutan, menjaga kelestarian sumber daya ikan, serta digerakkan oleh masyarakat,” jelasnya.

Adapun penetapan lokasi kampung perikanan budidaya telah dilakukan sejak tahun 2021 melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 64 tahun 2021 tentang Kampung Perikanan Budidaya, untuk 6 lokasi yaitu Kabupaten Pasaman, Kabupaten OKU Timur,
Kabupaten Pati, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Kupang.

Selanjutnya pada tahun 2022
telah ditetapkan sebanyak 124 lokasi kampung perikanan budidaya melalui Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 16 Tahun 2022 tentang Kampung perikanan Budidaya.

Sebagai respon terhadap program terobosan di atas, Ditjen PDSPKP menyiapkan strategi hilirisasi yang
mencakup dukungan kegiatan peningkatan daya saing produk kelautan dan perikanan pada aspek peningkatan investasi dan keberlanjutan usaha, pengembangan nilai tambah, diverisifikasi produk serta jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan, penguatan logistik ikan dan konektivitas antar wilayah, serta perluasan akses pasar dalam dan luar negeri. (C)

Reporter : Asep Wijaya
Editor      : Ridho

Facebook Comments