
Kendari, Inilahsultra.com – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi dibeberapa wilayah Indonesia, terkait hal itu, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara (Sultra), memastikan hewan ternak yang ada di Bumi Anoa aman dari wabah.
Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra terus berupaya agar PMK ini tidak masuk di Bumi Anoa.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, La Ode Muh Jabal mengatakan, hingga saat ini belum mendengar adanya laporan terkait Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di 17 Kabupaten/kota yang ada Sulawesi Tenggara.
“Untuk menghindari wabah PMK ini kami selalu memantau hewan ternak dan melarang masuk dari luar daerah,” ujarnya saat ditemui dikantornya, Senin 4 Juli 2022.
Lebih lanjut, selain memantau hewan ternak masuk dari luar daerah, tidak lupa pula untuk berkoordinasi dengan 17 kabupten/kota di Sulawesi Tenggara agar terus menjaga masing-masing wilayahnya untuk tidak terjangkit dari wabah PMK ini.
“Dengan melakukan sosialisasi dan edukasi, agar Dinas Peternakan kabupaten/kota mengetahui ciri-ciri dari PMK tersebut sehingga bisa ditindak lanjuti kembali kepada pemilik ternak. Sehingga jika ada ciri-ciri terkait PMK para peternak bisa tau dan segera melaporkan,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan beberapa obat tertentu kepada beberapa kelompok ternak yang ada, sehingga bisa mengantisipasi agar penyakit tersebut tidak menjangkiti hewan ternak.
“Jadi kami sudah mengantisipasinya dengan menyiapkan agenda vaksinasi. Semoga di daerah kita kasus PMK tidak terjadi, agar masyarakat tidak merasa risih dengan hal tersebut,” sebutnya.
Di tempat yang berbeda, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Rumah Pemotongan Hewan Kota Kendari, Muh Romy Yulianto menjelaskan, sampai saat ini belum menemukan hewan ternak dengan penyakit mulut dan kuku. Selain itu, pihaknya memastikan kondisi ternak yang ada dalam kondisi sehat dan telah diperiksa kesehatannya.
“Selain melakukan memeriksanya setiap hari, kami juga sudah bekerjasama dengan dokter hewan untuk memastikan lebih lanjut hewan ternak yang kami miliki tidak memiliki penyakit mulut dan kuku,” tuturnya.
Ia berharap sampai perayaan hari raya kurban nanti, seluruh hewan ternak baik itu yang ada di RPH maupun yang di jual langsung oleh masyarakat tidak sampai tertular penyakit mulut dan kuku.
“Jadi kekhawatiran masyarakat mengenai PMK yang ada di Pulau Jawa itu belum di temukan di Sulawesi, apalagi di Sulawesi Tenggara. Sebab sapi-sapi yang masuk tempat ini kebanyakan didatangkan langsung dari Kabupaten Konawe Selatan,” pungkasnya. (C)
Reporter : Asep Wijaya
Editor : Ridho