DPP LAT Sultra Resmi Nobatkan Edwin Fauzy Malaka sebagai Sapati Ranomeeto

Ketua DPP LAT Sultra Masyhur Masie Abunawas saat penobatan Edwin Fauzy Malaka sebagai Sapati Ranomeeto Tambo I'Losoano Oleo Kerajaan Konawe di Hotel Claro Kendari, Selasa 5 Juli 2022.
Bacakan

Kendari, Inilahsultra.com – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Adat Tolaki (LAT) Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi menobatkan Edwin Fauzy Malaka sebagai Sapati Ranomeeto Tambo I’Losoano Oleo Kerajaan Konawe di Hotel Claro Kendari, Selasa 5 Juli 2022.

Penobatan itu dilakukan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Adat Tolaki (LAT) Sulawesi Tenggara (Sultra) Masyhur Masie Abunawas. Selain penobatan dirangkaikan dengan pengukuhan dewan pengurus keluarga besar La Pato.

-Advertisement-

Masyhur Masie Abunawas menuturkan, melalui Sapati Ranomeeto ini peranan budaya tolaki semakin berkembang lagi kedepannya.

“Maka dari itu, mulai dari sekarang kita kembangkan atau di budayakan bahasa Tolaki didalam keluarga masyarakat Tolaki yang ada di Sulawesi Tenggara,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan melalui Sapati Ranomeeto ini juga dapat menjadi unsur pemersatu masyarakat Tolaki, khususnya lebih meningkatkan peranan dan budaya masyarakat Tolaki di masa yang akan datang.

“Seperti bahasa, kesenian, tradisi lulo. Kan kalau lulo sekarang ada tata kramanya atau aturannya sehingga terwujud adanya rasa persatuan dan kesatuan masyarakat suku Tolaki melalui wujud dari tarian lulo hingga bisa dikenal seluruh Indonesia,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Edwin Fauzy Malaka mengatakan setelah di nobatkan pada hari ini, pihaknya akan menghidupkan kembali marwah Sapati Ranomeeto dan mengangkat budaya adat istiadat kerajaan Konawe khususnya, dan Tolaki pada umumnya.

“Dengan adanya penobatan dan pengukuhan ini, kami berharap semua rumpun yang ada di Ranomeeto maupun di Konawe tetap bersatu untuk menjaga marwah budaya adat istiadat kita,” bilangnya.

Edwin menjelaskan, setelah penobatan ini pihaknya akan menggelar seminar terkait sistem pemerintahan di kerajaan Konawe.

“Kita akan mencoba merealisasikan seminar itu, kita juga akan membangun rumah adat yang rencana kami usulkan itu di hutan Baruga sana, sekaligus menjadi tempat museum yang akan kita jadikan sebagai tempat belajar bersama terkait budaya dan adat istiadat,” papar Edwin.

Sementara itu, Ketua panitia pelaksana, Muhammad Sabri menambahkan, dasar pelaksanaan kegiatan adalah untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal adat Tolaki, membangun persaudaraan, persatuan antar sesama rumpun keluarga dan suku bangsa di Indonesia. (C)

Reporter : Asep Wijaya
Editor : Ridho

Facebook Comments