Baubau, Inilahsultra.com– Tahun 2022 ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau kembali melakukan bedah rumah tidak layak huni untuk dua daerah di dalam Kota Baubau yakni di Kecamatan Sorawolio dan Kelurahan Baadia.
Kendati begitu, program bedah rumah dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Baubau mendapat sorotan dari DPRD. Pasalnya, kuota bedah rumah setiap tahunnya itu sedikit, sedangkan jumlah rumah tidak layak huni masih sangat banyak.
Anggota DPRD Kota Baubau Acep Sulfan meminta kepada Pemkot Baubau untuk menambah alokasi anggaran bedah rumah tidak layak huni tersebut. Acep menilai kuota setiap tahunnya sangat sedikit sekali.
“Saya minta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman kalau bisa dalam setahun 50 unit, baik itu di (APBD) induk maupun di perubahan,” tutur Acep.
Ketua Badan Kehormatan DPRD Baubau ini menganggap kuota bedah rumah selama ini sangat tidak sebanding jumlahnya dengan hunian warga yang harus diperbaiki. Pasalnya, total rumah tidak layak huni di Kota Baubau berdasarkan data resmi mencapai kurang lebih 7.000 unit.
“Mesti tambah kuotanya karena rumah tidak layak huni ini tersebar di semua kecamatan. Program bedah rumah ini harus berkeadilan di semua kecamatan,” tegas politisi Gerindra ini.
Sementara itu Kepala Dinas Perkimtan Baubau Amalia Abibu menuturkan, bedah rumah tahun ini totalnya 30 unit yang tersebar di Kecamatan Sorawolio dan Kelurahan Baadia. Anggaran per unit itu Rp 50 juta yang berasal dari dana sharing antara DAK APBN Rp 20 juta dan APBD Kota Baubau Rp 30 juta.
“Jadi itu dana sharing, kalau dibiayai secara keseluruhan murni dari APBD semua, maka itu menjadi beban sangat berat keuangan daerah. Tapi, kita menyambut baik anggota dewan yang mendorong penambahan kuota bedah rumah,” katanya.
Kendati demikian, pihaknya masih terus berusaha mencari sumber-sumber pendanaan di APBN untuk menambah kuota bedah rumah. Sebab, bila hanya mengandalkan dana sharing DAK APBN dan APBD Baubau, maka target bedah rumah yang tertuang dalam (RPJMD) 2018-2023 susah tercapai.
“Ini kita masih upayakan DAK integrasi supaya bisa dientaskan semua rumah tidak layak huni,” tandas Amalia.
Reporter: Muhammad Yasir