Baubau, Inilahsultra.com– Lembaga Adat Kesultanan Buton menitip pemekaran Provinsi Kepulauan Buton (Kepton) ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat prosesi penganugerahan gelar adat kepada Presiden di Baruga Keraton Buton, Kota Baubau, Selasa 27 September 2022.
“Harapan kami semua ditangan, La Ode Muhamad Joko Widodo (Lakina Bhawaangi Yi Nusantara) akan lahir Provinsi Kepton yang selama ini didambakan seluruh masyarakat jazirah eks Kesultanan Buton,” kata Panglima Kesultanan Buton La Ode Muhammad Arsal.
Harapan tersebut bukan sesuatu hal yang kebetulan terjadi. Pasalnya, Oputa Yi Koo (Pahlawan Nasional) pernah menjabat sebagai Sultan Buton sebanyak dua periode, Gubernur Sultra Ali Mazi juga menjabat dua periode dan Presiden Jokowi menjabat dua periode.
“Inilah tanda-tanda alam, bahwa ada pertalian yang sangat erat antara tanah Buton dan tanah Jawa. Raja di Kerajaan Buton merupakan titisan darah dari Raden Sibatara, Raden Jutubun dan Putri Lailan Mangrani (Putri Lasem), dimana ketiganya adalah putra-putri Raja Kerajaan Majapahit yang kawin mawin dan tinggal di tanah Buton,” katanya.
Arsal menjelaskan, sejarah Buton mencatat dua fase pemerintahan yakni fase Kerajaan Buton sejak tahun 1332-1558 Masehi. Pada fase ini, Kerajaan Buton dipimpin oleh enam orang Raja, dua diantaranya adalah Raja perempuan yakni Ratu Wakaaka dan Ratu Bulawambona.
“Hal ini membuktikan bahwa sejak dulu wanita telah diperlakukan dan mendapat tempat yang sangat istimewa dalam kultur masyarakat Buton. Kedua adalah fase Pemerintahan Kesultanan yakni sejak tahun 1558-1960 Masehi. Pada fase ini Kesultanan Buton dipimpin oleh 38 orang Sultan,” tandasnya.
Reporter: Muhammad Yasir