KSOP Kendari Gelar Rakor Terkait Tenaga Kerja Bongkar Muat di Pelindo

Kendari, Inilahsultra.com – Kantor Syabandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kendari menggelar rapat koordinasi terkait permasalahan dua Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Tunas Bangsa Mandiri bersama Karya Bahari diterminal Kendari New Port (Pelindo).

Kepala KSOP Kelas II Kendari Letkol Marinir Agus Winartono menuturkan, bahwa dalam pertemuan itu upayah KSOP Kendari, Pelindo dan Pemerintah Kota Kendari untuk mencari solusi tentang konflik Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) yang sudah berlangsung selama 4 tahun.

“Memang ini sesuatu yang sangat memprihatikan dan rapat hari ini belum kami mendapatkan solusi yang tepat, karna ada persoalan yang secara teknis harus di selesaikan dulu. Hal itu, mengenai keabsahan pengurus baru dan pengurus lama di koperasi TKBM Tunas Bangsa Mandiri karna pengurus yang baru itu mendapatkan keabsahan dari Kementrian Koperasi sedangkan pengurus lama mendapatkan keabsahan dan pengakuan dari Dinas Koperasi Sulawesi Tenggara,” ucap Letnal Marinir Agus Winartono saat ditemui selesai rapat di ruang rapat Lanal Kendari, Kamis 6 Oktober 2022.

-Advertisement-

Ia menjelaskan, antara Dinas Koperasi Sultra dan Koperasi Kementrian masing-masing mengeluarkan keputusan yang belum singkron. Dikarena keputusan yang belum ada jadi pihaknya akan kembali adakan rapat bersama semua stekholder Dinas terkait untuk menyelesaikan permasalahan di Pelindo.

“Masalah ini sudah lama terjadi, jadi apabila belum bisa diselesaikan maka akan berdampak pada perekonomian di Kota Kendari,” bebernya.

Dirinya juga mengimbau kepada seluruh koperasi TKBM Tunas Bangsa Mandiri baik pengurus lama maupun pengurus baru dan sudah termasuk Bhari jangan membawah ego stekoler agar tidak terjadi konflik terus menerus dan bisa terselesaikan.

“Pelabuhan itu adalah objek Vital nasional dan urat nadi ekonomi yang paling utama sebagai arus logistik. Barang keluar maupun masuk Kota Kendari juga untuk Sultra dari pelabuhan. Kalau pelabuhan terganggu otomatis yang menjadi korban pertama kali adalah masyarakat,” pungkasnya. (C)

Reporter : Asep Wijaya
Editor : Tino vendrian

Facebook Comments