Gelar Konsolidasi Kaderisasi, Harry Asiku sebut Kader Golkar Harus miliki Elektabilitas

Kendari, Inilahsultra.com – Partai Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Konsolidasi dan Kaderisasi se kota Kendari, di salah satu Hotel di Kendari, Sabtu 15 Oktobel 2022.

Ketua Partai Golkar Sultra, Herry Asiku mengatakan, partai Golkar kota Kendari sangat antusias untuk mengkonsolidasi kaderisasi, dan hal ini merupakan pertanda baik bagi partai Golkar.

“Saya mengimbau kepada mereka harus kerja keras dan kaderisasi harus di jalankan,” Kata Herry Asiku.

-Advertisement-

Untuk menghadapi pemilu dan pilkada di 2024 di wilayah Sultra, pihaknya menargetkan bahwa harus menang semua dan diiringi dengan kerja keras bersama.

“Harus betul-betul kaderisasi ini diberi pemahaman, dan kita harus sama-sama untuk mengusung calon kita, dan tentunya calon terbaik,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya menargetkan bahwa di Partai Golkar Provinsi Sultra diharapkan bisa menambah kursi hingga 20 persen dengan satu pintu.

Menurutnya, pada pemilu 2024 mendatang partai Golkar telah mengusung kadernya untuk maju Pilgub dan Pilwali yang tentunya harus memiliki elektabilitas.

“Semua berpulang pada elektabilitas kedepan, karena dua tahun, harus bekerja semua,” Ungkapnya.

Bahkan, meskipun di Partai Golkar sudah memiliki dua kader yang bakal maju sebagai Pilwali, tetapi yang menjadi utama dan  harus memiliki elektabilitas yang terbaik.

“Silahkan bekerja dengan sebaik-baiknya. Silahkan semua bekerja. Siapa yang elektabilitasnya terbaik itu yang dicalonkan. Itu selalu menjadi target daripada partai Golkar dan itu standar,”

Sementara itu, Ketua DPD kota Kendari Partai Golkar, La Ode Muh. Inarto mengatakan bahwa konsolidasi tersebut sangat dibutuhkan untuk bersilaturahmi dengan sesama kader.

“Untuk pemenang pemilu 2024 jelas semua itu harus konsolidasi, makanya silaturahmi seperti ini harus sering diadakan sekali setahun harus Konsolidasi besar tingkat Kota Kendari,” bebernya.

Inarto menuturkan, selama berada di DPD I partai Golkar, pihaknya mengungkapkan bahwa ada kader yang bergeser ke partai lain.

“Orang yang begitulah kemarin mungkin abu-abu, pada saat sudah didalam kemudian pelan-pelan bergeser sendirinya,” ungkapnya.

Seharusnya lanjut dia, kader-kader yang sudah menetap di partai Golkar, tidak ada lagi kader yang Abu-abu.

“Kalau sudah kuning, ya semua harus dikuningkan, kalau seandainya ada kader yang Abu-abu yang kita tegas. Kita tidak boleh lagi akomodir orang-orang seperti itu terutama pengurus,” lanjut Inarto.

Kemudian, Anggota DPRD Kota Kendari, Fraksi Partai Golkar, Rajab Jinik, mengatakan bahwa pihaknya menginginkan Ketua DPRD kedepan harus berasal dari partai Golkar.

“Makanya kita masifkan konsolidasi dalam rangka mempersiapkan tiga momentum yakni Pilres, Pilkada, dan Pilcaleg,”

Untuk itu, lanjut dia, ketua DPRD harus berasal dari partai Golkar, jadi dibutuhkan sebanyak 7 atau 8 kursi untuk keterwakilan di DPRD kota Kendari sehingga bisa menjadi unsur pimpinan setidaknya ketua DPRD.

“Persoalan konsolidasi Pilres kita masih menunggu dari rekomendasi DPP, jadi kami dari kader Golkar di Kota Kendari masih konsisten dengan hasil Rapimnas dan Rakerda bahwa Presidennya adalah Airlangga Hartarto, Gubernurnya adalah Ridwan Bae, dan Wali Kotanya adalah La Ode Inarto,” (c)

Reporter: Iqra Yudha
Editor : Tino vendrian

Facebook Comments