Sinergi dengan Pemprov Sultra Kendalikan Inflasi, BI Launching GNPIP di Baubau

Launching GNPIP Provinsi Sultra yang dipusatkan di Kota Baubau, Selasa 18 Oktober 2022.
Bacakan

Baubau, Inilahsultra.com- Bank Indonesia (BI) resmi melaunching Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Launching GNPIP ini dipusatkan di Nirwana Resort Kota Baubau, Selasa 18 Oktober 2022.

Gubernur Sultra Ali Mazi yang diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Abdul Rahim mengapresiasi berbagai langkah konkrit pengendalian inflasi yang dilakukan Bank Indonesia (BI).

-Advertisement-

“Salah satunya sinergi (GNPIP) sebagai langkah komitmen bersama untuk mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi dari sisi suplai dan mendorong produksi guna mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif, dan berdampak nasional,” tutur Rahim dalam sambutannya.

Kata dia, GNPIP kemudian diperluas ke berbagai daerah termasuk Sultra melalui gerakan ‘TABE DI’ (Tanam Cabe Kendalikan Inflasi), yang diluncurkan pada tanggal 22-23 Agustus 2022 di Kota Kendari yang dirangkaikan dengan kegiatan pasar murah.

“Pasar murah kita laksanakan mengingat efektivitasnya dalam meningkatkan daya beli masyarakat. Sejak kenaikan inflasi pangan yang signifikan pada Juli 2022, telah dilaksanakan berbagai pasar murah komoditas Hortikultura di beberapa daerah, seperti Kota Kendari, Baubau, Muna, Bombana, dan Kolaka
Utara,” ujarnya.

Melihat itu, Pemprov Sultra juga sangat mengapresiasi langkah konkrit pemerintah daerah. kedepan, langkah baik ini diharapkan tidak hanya berhenti hanya di situ, namun juga diperluas ke berbagai wilayah lainnya agar ekonomi masyarakat dapat terus bertumbuh.

“Saya yakin dengan berbagai potensi yang dimiliki Provinsi Sultra serta sinergi yang baik antar seluruh
komponen pemerintah dan masyarakat, tantangan inflasi di negeri kita ini dapat kita hadapi bersama,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala BI Perwakilan Sultra Doni Septadijaya mengatakan, GNPIP targetnya adalah bagaimana bisa mengendalikan harga-harga komoditas pangan agar tetap terjangkau oleh masyarakat.

“Kenapa kita mengejar komoditas pangan, karena berdasarkan data, 60-70 persen pengeluaran rumah tangga itu adalah untuk pangan,” katanya.

Doni menambahkan, dengan terjadinya kenaikan harga BBM dan lain-lain otomatis harga pangan mengalami kenaikan. Kalau harga pangan mengalami kenaikan, berarti konsumsinya akan lebih besar penggunaan pendapatan masyarakat.

“Dengan GNPIP ini kita launching hampir di seluruh Indonesia, maksudnya agar di tahun yang sulit ini kita mampu mengendalikan inflasi karena harga pangan ini memang cukup mempengaruhi dari tingkat konsumsi masyarakat secara umum,” tandas Doni.

Reporter: Muhammad Yasir

Facebook Comments