Kendari, Inilahsultra.com – Dosen S2 Ilmu Laboratorium Klinis Pasca Sarjana Universitas Muhammadyah Semarang (Unimus), Prof. Dr. Sri Darmawati berkunjung di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kendari.
Dalam kunjungannya, Prof. Dr. Sri Darmawati hadir memberikan materi pada kegiatan kuliah tamu di Poltekkes Kemenkes Kendari di gedung pusat kegiatan mahasiswa (PKM), Jumat, 18 November 2022.
Kegiatan tersebut dengan mengangkat tema ‘Diagnosis penyakit tropis berbasis pemeriksaan mikro biologi serta peran ATLM dalam menunjang pemeriksaan penyakit’.
Saat ditemui awak media, Prof. Sri Darmawati mengatakan, bahwa dirinya menjadi materi pada Kuliah Tamu kepada mahasiswa D3 TLM Poltekkes Kendari mulai dari mahasiswa tingkat satu sampai tingkat tiga.
Kata dia, ini perlu disampaikan kepada mahasiswa salah satu bagian dari visi D3 TLM adalah tentang penyakit tropis.
“Oleh karena itu, hari ini memberikan muatan materi kepada mahasiswa dalam rangka juga mencapai visi yang canangkan,” ujar Sri Rahmawati saat ditemui selesai kegiatan.
Ia menjelaskan, mikroorganisme penyebabnya seperti bakteri, virus, jamur dan protosoa. Dimana letak dari Kota Kendari dekat dengan pesisir dan masih banyak penyakit-penyakit tropis.
“Penyakit tropis tersebut tidak hanya di Kendari, karena Indonesia menjadi negara tropis sehingga pmasih banyak penyakit antara lain, DBD, Demam Divoit, Tipi, dan TBC,” katanya.
Lanjutnya, Indonesia masih menduduki peringkat kedua BDB terbanyak didunia dan ini sangat cukup memprihatikan. Jadi pihaknya meminta TLM mempunyai peran edukasi kepada masyarakat tentang salah satu penyakit tropis tersebut yakni tuberkulosis yang disebab bakteri mycubacterium tuberkulosis.
“Bahwa penyakit menular yang sebetulnya bisa diobati. Ini menjadi salah satu cara bagaimana menekan jumlah penderita DBD khususnya di Kota Kendari dan pada umum di Indonesia,” jelasnya.
Sri Rahmawati mengungkapkan, ATLM mempunyai peran penting dalam mengdiagnosa laboratorium penyakit tropis. Dengan diagnosa yang tepat akan membantu pengobat, sehingga disitulah dibutuhkan ATLM yang betul-betul kompentensi dibidangnya khususnya diagnosa laboratorium.
“Kedepanya tentu mahasiswa untuk bisa kompeten dan bisa dibelakali dengan teori dan skil lab, disamping itu pula TLM ada memiliki prakter belajar lapangan, dimana itu merupakan aplikasi dari terori yang dilakukan di kampus,” harapnya.
Dengan demikian mahasiswa lebih luas pengetahuannya skil labnya sehingga nnti bisa lulus tepat waktu, karena kelulusan ada ujian kompentensi (Ukom) merupakan salah satu skrining eksieksam.(C)
Reporter : Asep Wijaya
Editor : Tino vendrian