Temui Menhub, Gubernur Sultra Bahas Pengembangan Bandara Betoambari Hingga Pengelolaan Terminal Puuwatu

Gubernur Sultra Ali Mazi saat menemui Menhub Budi Karya Sumadi membahas pengembangan Bandara Betoambari Kota Baubau hingga terminal Puuwatu Kota Kendari, Kamis 2 Februari 2023.
Bacakan

Kendari, Inilahsultra.com – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH melakukan audiensi dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis 2 Februari 2023.

Ali Mazi yang didampingi Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daut, Asisten I Sekretariat Provinsi (Setprov) Sultra, Muhammad Ilyas Abibu, Kepala Dinas Perhubungan Sultra Muhammad Rajulan. Dalam pertamuan tersebut Asisten I Setprov Sultra mengutarakan empat poin utama yang menjadi pokok pembahasan.

-Advertisement-

Diantaranya, upaya mengembangkan Bandara Betoambari Kota Baubau telah menjadi salah satu prioritas Gubernur Sultra Ali Mazi yang diharapkan nantinya dapat menunjang transportasi di Kepulauan Buton.

Hal ini untuk menunjang kesiapan investasi Aspal Buton yang ditarget untuk memenuhi kebutuhan Aspal Nasional. Pertemuan dengan Menteri Perhubungan itu, Ali Mazi menargetkan pada sektor transportasi udara untuk perpanjangan runway. Gubernur Sultra Ali Mazi mengutarakan tentang persetujuan Menteri Perhubungan dan kesiapan membantu pembiayaan melalui Anggaran Tahun 2023 untuk perpanjangan runway Bandara Betoambari Kota Baubau.

“Pertemuan dengan Menteri Perhubungan, ada beberapa hal yang dibicarakan, yang pertama tentang perpanjangan runway Bandara Botoambari Baubau. Menteri setuju untuk memperpajang runway tersebut. Kemudian kementerian siap untuk membantu anggaran di tahun anggaran 2023 ini,” ungkap Muhammad Ilyas Abibu.

Selain pada perpanjangan runway Bandara Betoambari, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga menganjurkan kepada Gubernur Sultra Ali Mazi agar membenahi sisi darat bandara. Menteri Perhubungan menyarankan kepada Gubernur Sultra Ali Mazi agar mencari mitra kerjasama dengan pihak swasta.

“Sisi udaranya kan dari Kementerian Perhubungan dan diserahkan kepada Gubernur Ali Mazi untuk mencari mitra pada pembangunan sisi daratnya,” kata Muhammad Ilyas Abibu.

Gubernur Sultra Ali Mazi bersama Menhub Budi Karya Sumadi berpose bersama usai pembahasan pengembangan Bandara Betoambari hingga Terminal Puuwatu Kota Kendari, Kamis 2 Februari 2023.

Menurut Ilyas Abibu, avtur sebagai bahan bakar pesawat merupakan penyebab utama tingginya biaya penerbangan dan membuat beberapa bandara tidak beroperasi. Sehingga Menteri Perhubungan menganjurkan kepada Gubernur Ali Mazi agar menyiapkan terminal khusus avtur.

“Salah satu yang menyebabkan tingginya biaya itu kan masalah avtur. Perlu disiapkan termasuk di Wakatobi. Jadi Menteri Perhubungan telah menelpon mitranya, di luar Pertamina, untuk kerjasama ini,” ungkap Ilyas Abibu.

Pada kesempatan itu, penutupan sejumlah penerbangan di Sulawesi Tenggara juga menjadi poin pembicaraan. Sejumlah penerbangan sebelumnya ditutup karena tingginya biaya bahan bakar pesawat.

Sehingga, Menteri Perhubungan menginstruksikan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara agar penerbangan ke Wakatobi, Baubau, Kendari dan Makassar kembali diaktifkan.

Menindaklanjuti hal tersebut, Gubernur Ali Mazi yang juga didampingi langsung Wakil Bupati Wakatobi, Ilmiati Daud, menyampaikan akan melakukan langkah subsidi yang nantinya akan melibatkan kabupaten terkait.

“Gubernur Ali Mazi juga telah memberikan penyampaian kepada Menteri Perhubungan bahwa akan memanggil Bupati Buton dan Wali Kota Baubau untuk bersama-sama mensubsidi jalur Kendari-Baubau atau sebaliknya. Dengan adanya subsidi itu akan memberikan peluang bagi penerbangan agar tiketnya itu tidak terlalu mahal atau diturunkan,” terang Ilyas Abibu.

Bukan hanya persoalan Bandara, pembenahan Terminal Puuwatu Tipe A Kota Kendari juga ikut dibahas. Terminal yang dibangun oleh Kementerian Perhubungan tersebut sedikit lagi rampung. Nantinya pengelolaan terminal itu akan diserahkan kepada pemerintah daerah, dalam hal ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara. Sehingga Pemprov Sultra tinggal memilih apakah akan menyerahkan pengelolaannya kepada pihak swasta, BUMD, atau tetap dikelola pemerintah. (Adv)

Facebook Comments