
Bupati Butur Abu Hasan saat meninjau lokasi banjir.
Buranga, Inilahsultra.com- Hingga kini jalur jalan yang menghubungkan Kabupaten Buton Utara (Butur)- Buton, tepatnya di Kecamatan Kambowa belum juga diperbaiki. Pemerintah Provinsi Sultra yang bertanggung jawab atas jalan tersebut belum berbuat apa-apa.
Beberapa hari lalu, jalan tersebut terputus dihantam arus banjir.
Bupati Butur Abu Hasan merasa prihatin ruas jalan provinsi di Kecamatan Kambowa putus setelah diterjang banjir. Dia belum bisa memastikan kapan ruas jalan yang menghubungkan Butur dengan beberapa daerah itu akan dibenahi.
Abu Hasan mengaku, baru akan melayangkan surat pemberitahuan kepada Pemprov Sultra selaku pihak yang bertanggung jawab atas pembenahan ruas jalan provinsi itu.
“Tentunya yang bertanggung jawab atas pembenahan jalan tersebut Pemprov Sultra. Saya berharap Pemprov segera turun tangan untuk membenahi jalan yang putus. Jangan dibiarkan lama-lama, sehingga akses jalan yang menghubungkan Butur dengan Buton itu kembali normal dilalui kendaraan secepatnya,” kata Abu Hasan.
Sambil menunggu Pemprov Sultra melakukan perbaikan, Pemkab Butur bersama masyarakat secara sukarela membangun jalan alternatif agar kendaraan bisa melintas.
“Membuka jalan darurat dengan peralatan seadanya di samping jalan yang putus. Jalan darurat itu hanya bisa dilalui kendaraan roda empat ukuran kecil,” terang Abu Hasan.
Abu Hasan mengakui, jalan provinsi di Butur sepanjang 103 kilometer dengan kondisi sangat memprihatinkan. Sebagian besar belum diaspal. Makanya, saat musim hujan tiba, ruas jalan menjadi berlumpur dan licin.
“Ini rawan terjadi kecalakaan lalu lintas dan tanah longsor. Kendati begitu Pemprov Sultra belum juga membenahinya. Lagi-lagi alasannya kekurangan anggaran,” pungkasnya.
Sejauh ini, lanjut Abu Hasan, ratusan rumah terendam banjir. Namun hanya tiga rumah mengalami kerusakan cukup parah.
Belum diketahui jumlah kerugian materil yang dialami warga ketika terjadi banjir. Saat ini Pemkab Butur sedang melakukan pendataan dan memberikan bantuan fisik maupun materil. Meskipun anggaran tanggap bencana terbatas.
Reporter: Darmawan
Editor: Din