Sumbangan untuk Guru Hayari Capai Rp 9,6 Juta

Penyerahan Uang yang berhasil dikumpulkan para guru untuk Hayari, guru SMA 1 Kendari yang mendapatkan tindakan premanisme dari orang tua siswa. (Pandi) 

Kendari, Inilahsultra.com – Sebagai bentuk solidaritas sesama pendidik,  ratusan guru di Sultra mengumpulkan koin untuk Hayari, guru yang menjadi korban kekerasan orang tua siswa beberapa waktu lalu.

Pengumpulan koin ini dirangkaikan dengan aksi damai yang digelar di DPRD Sultra, Kamis 26 Oktober 2017.

-Advertisement-

Total sumbangan yang terkumpul untuk Guru Hayari mencapai Rp 9,6 Juta.

Uang tersebut diserahkan langsung oleh Ketua PGRI Sultra Halim Momo kepada perwakilan SMA 1 Kendari.

Halim Momo mengaku, sumbangan ini adalah bentuk solidaritas para guru terhadap kondisi Hayari.

Berdasarkan informasi terakhir, meski sementara dirawat di rumahnya, Hayari sudah merasakan kelainan di kepalanya. Korban sementara mempersiapkan pengobatan yang intensif karena dikhawatirkan, ada masalah di kepalanya.

“Dia sudah merasa sakit di kepalanya. Kita harapkan dia tidak geger otak,” ungkap Halim Momo di DPRD Sultra.

Halim menyebut, Hayari pada saat mendapatkan tindakan penganiayaan, kepalanya yang menjadi sasaran pelaku.

“Kepalanya sempat dijadikan bola. Untung ada salah satu siswa yang menolongnya agar tidak dianiaya,” bebernya.

Selain diinjak-injak kepalanya, Hayari juga nyaris ditikam oleh pelaku yang juga orang tua dari siswa.

“Untung tidak sempat ditikam. Karena pada saat itu, sudah ada siswa yang datang membantu dan menendang kaki pelaku dan terjatuh. Akhirnya, pelakunya kabur setelah pisonya jatuh,” ujarnya.

Halim menyebut, peristiwa penganiayaan guru oleh orang tua siswa adalah hal yang memalukan. Ini menunjukkan bahwa orang tua siswa tidak percaya terhadap kerja guru yang mendidik dan mempersiapkan masa depan anak lebih baik.

“Tuntutan kami bukan berarti guru diperlakukan eksklusif. Ini menjadi pembelajaran kita sebagai sebuah negara. Kita harapkan tragedi ini tidak terulang lagi,” harapnya.

Penulis : La Ode Pandi Sartiman

Editor : Din

Facebook Comments