Diduga Otak Pemblokiran Jalan, Ratusan Buruh VDNI Demo Usir Leo Candra

Bacakan

Puluhan massa dari pekerja VDNI menggelar demo mengusir Leo Chandra

Kendari, Inilahsultra.com – Ratusan pekerja di Virtue Dragon Nickel Industri (VDNI) Morosi Kabupaten Konawe yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Anti-Provokasi (Formasi) Kabupaten Konawe menggelar demonstrasi menuntut Leo Candra Edwar untuk ditangkap.

Mereka menduga, Leo adalah otak dari penutupan jalan menuju smelter VDNI Morosi.

Rencananya massa hendak bergerak ke Polres Konawe di Unaaha. Sayang, iring-iringan mereka dicegat oleh polisi. Akibatnya, mereka terpaksa menggelar demo di pinggir jalan di simpang tiga menuju Konawe-Konut dan Kendari.

Koordinator lapangan Formasi Harman mengaku, pemblokiran jalan menuju smelter dan holing perusahaan telah merugikan pekerja dan kontraktor.

Mereka menduga, otak dari semua aksi blokade jalan ini adalah Leo Candra.

“Menolak Leo Candra menginjakkan kakinya di bumi Konawe,” ungkap Harman saat menggelar orasi, Selasa 15 Mei 2018.

Di VDNI, kata dia, ada 3 ribu pekerja lokal yang menggantungkan hidupnya dari perusahaan. Mereka berasal dari Morosi, Kapoiala dan Bondoala.

Akibat pemblokiran tersebut, sumber penghidupan mereka terancam pecah.

“Kami terancam kehilangan lapangan pekerjaan. Provokasi Leo ini telah menimbulkan banyak kerugian dan harus dilawan,” tekannya.

Mereka juga turut menuding bahwa Leo telah menciptakan konflik antar-warga di Morosi.

“Kami harap polisi segera bertindak tegas dan menangkap Leo Candra selaku otak provokator dalam pemblokiran jalan perusahaan,” tegasnya.

Berdasarkan riwayatnya, Leo Candra adalah mantan pekerja di PT Konawe Putra Propertindo (KPP).

Ia bahkan pernah menjadi juru bayar pembebasan lahan warga oleh PT KPP.

Namun seiring berjalannya waktu, KPP bukan lagi pemilik kawasan mega industri Konawe setelah adanya keputusan Kementerian ESDM.

Begitu pula dengan posisi Leo di KPP dinyatakan sudah tidak ada lagi.

Sejak 2015 lalu, lokasi KPP dibeli oleh PT VDNI. Perusahaan yang sekarang menguasai area industri, diwajibkan membayar sejumlah uang atas pembebasan lahan yang dilakukan KPP sebelumnya.

Namun, dari sejumlah lahan yang ada di sekitar pabrik, seluas 1,3 lahan milik warga yang sedari dulu digunakan sebagai jalan kembali diungkit.

Di sini lah penyebab utama pemblokiran tersebut. Diduga Leo di balik itu semua dengan membawa-bawa nama KPP.

Belakangan, KPP, melalui direktur utamanya, Huang Zuochao menegaskan bahwa Leo bukan bagian dari KPP.

Ia menegaskan, Leo tidak punya hak untuk mengatasnamakan KPP karena tidak ada namanya dalam struktur direksi.

“Leo Candra bukan lah anggota direksi, anggota dewan pemegang saham dan pemegang saham anggota perseroan,” tutur Huang dalam rilis persnya.

Penulis : La Ode Pandi Sartiman

Facebook Comments
Like
Like Love Haha Wow Sad Angry