
Kendari, Inilahsultra.com – Pemasangan jembatan Bailey menjadi solusi sementara putusnya jalur trans Sulawesi di Kecamatan Sampara Kabupaten Konawe. Konstruksi jembatan besi yang tengah dalam proses perakitan diprediksi kelar dalam 10 hari ke depan.
Sebagai solusi jangka panjang, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XXI Kendari dikabarkan telah merencanakan pemasangan tiang pancang di jalur jalan yang mengalami longsor parah tersebut.
Informasi ini disampaikan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XXI Kendari, Dr. Ir. Yohanis Tulak Todingrara, MT.
“Bailey ini hanya sementara. Permanennya akan ada tiang pancang. Pemancangan borepile dengan ke dalam 24 meter ini sebagai proteksi jangka panjang,” jelas Yohanis di sela kunjungan Kerja Gubernur Sultra, Ali Mazi di poros jalan Sampara kemarin.
Penanganan jalur tranportasi jalan nasional yang putus pascabanjir turut berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai IV Kendari.
Seperti diurai Kepala BWS IV Kendari, Haeruddin C Maddi di jalur Sampara yang berdampingan persis dengan Sungai Pohara, ada treatmen khusus dilakukan Balai Wilayah Sungai agar abrasi tidak terus melebar dan merusak konstruksi jalan permanen yang akan dibangun nanti.
Sepanjang Sungai Pohara yang mengalami abrasi parah, lanjutnya akan dipasangi batu grip.
“Panjangnya sekitar 500 meter. Dengan grip ini arus air sungai diupayakan tidak langsung mengarah ke jalur jalan. Dibelokkan. Jadi ke depan tidak mengganggu kontruksi jalan,” singkatnya.
Untuk diketahui selama 10 hari estimasi pemasangan konstruksi jembatan bailey di Sampara, terjadi penutupan akses jalan khusus bagi kendaraan roda dua dan roda empat.
Beberapa jalur alternatif disiapkan mengakomodir arus mobilisasi kendaraan. Diantaranya menggunakan akses jalan Motaha dan Andepali. Masyarakat juga bisa memanfaatkan pincara agar bisa menembus jalur jalan putus di Sampara.
Penulis : Siti Marlina
Editor : La Ode Pandi Sartiman