Bupati Butur Rela Gunakan Dana Khususnya untuk Pemeliharaan Jalan Provinsi

Bupati Butur Abu Hasan bersama Kepala Dinas PUPR Butur Wawan Wardaya saat meninjau pengerjaan jalan di wilayah tersebut. (Foto Dok. Inilahsultra.com)
Bacakan

Buranga, Inilahsultra.com– Bupati Buton Utara (Butur) Abu Hasan mengaku menggunakan dana khusus bupati untuk menimalisir kerusakan jalan provinsi yang ada di wilayah Butur. Dana khusus bupati yang dimaksud ialah porsi anggaran yang diperuntukan untuk kebutuhan khusus kepala daerah.

Langkah itu dilakukan karena status jalan provinsi tidak bisa dibangun melalui APBD Butur. Pemkab Butur Hanya bisa melakukan perawatan dan pemeliharaan.

Olehnya itu, Abu Hasan memilih untuk mengalihkan dana khususnya untuk pemeliharaan dan perawatan jalan provinsi.

-Advertisement-

“Saya meminta masyarakat untuk bersabar atas ketidaknyamanan yang dirasakan akibat kondisi jalan yang berdebu. Siapapun yang melalui jalur jalan yang sedang dibangun pada musim panas (kering) sebelum diaspal pasti diselimuti debu,” ujar Abu Hasan saat menghadiri pesta rakyat di Desa Mata Kecamatan Kambowa, Sabtu, 7 Desember 2019.

Orang nomor satu di Butur itu tak menyebut secara rinci berapa jumlah anggaran yang digelontorkan dari dana khusus untuk pemeliharaan jalan provinsi tersebut.

Sebagian ruas jalan provinsi di wilayah Butur belum diaspal, namun ia mengungkapkan patut bersyukur. Pasalnya, saat ini dibeberapa titik jalan tersebut sementara diperbaiki.

“Alhamdulillah jarak tempuh yang biasa dilalui dari Kulisusu menuju Kambowa membutuhkan waktu 3 sampai dengan 4 jam, saat ini jarak tempuhnya lebih singkat lagi,” jelasnya.

Meski demikian, senjumlah ruas jalan Butur yang sudah masuk dalam APBD Provinsi Sultra tersebut, belum dilakukan pengaspalan. Sehingga, kondisi itu mengakibatkan jalanan berdebu.

Abu Hasan pun beberapa waktu lalu sempat menyoroti dan mendesak kontraktor peningkatan jalan provinsi. Politisi PDIP ini menilai, kontraktor palaksana terkesan mengulur waktu pelaksanaan pengaspalan. Padahal, pengerjaan baseline (garis dasar) sudah selesai dikerjakan.

“Saya kecewa, jalan provinsi yang sudah dibangun baseline-nya, tapi sampai hari ini masih belum diaspal. Olehnya itu saya meminta kepada kontraktor untuk segera melakukan pengaspalan,” tegasnya.

Kedepannya, mantan Karo Ortala Pemprov Sultra itu berjanji dengan segala kekuatan yang dimiliki, bersama legislator provinsi, akan berjuang menuntaskan pembangunan jalan provinsi di wilayah Butur.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Butur, pengerjaan jalan provinsi di wilayah Butur tahun 2019 ada empat paket yakni peningkatan jalan batas Kabupaten Buton dan Butur-Bubu Kecamatan Kambowa, dengan pagu anggaran Rp 4 miliar.

Selanjutnya, peningkatan jalan Bubu-Ronta Kecamatan Bonegunu dengan pagu anggaran Rp 4 miliar. Peningkatan jalan Ronta-Lambale Kecamatan Kulisusu Barat dengan pagu Rp 2,9 miliar, dan peningkatan jalan Lambale-Ereke Kecamatan Kulisusu dengan pagu sebesar Rp 4 miliar.

Untuk jalan kabupaten, Dinas PUPR Butur mencatat ada sekitar 9,2 km proyek peningkatan (pengaspalan) jalan tahun ini yang tersebar di beberapa titik. Antara lain ruas jalan Waode Buri-Peteteaa, Lakansai-Lamoahi, jalan menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan Kelurahan Wandaka.

Seperti dibeberkan Anggota DPRD Provinsi Sultra, Abdul Salam Sahadia, beberapa waktu lalu, panjang jalan yang masuk kewenangan Pemprov Sultra di Butur kurang lebih 114 kilometer. Sedangkan jalan yang kondisinya kategori bagus baru 38 kilometer.

“Hampir 80 kilometer jalan provinsi yang ada di Butur rusak parah. Tentunya ini yang harus kita perjuangkan,” imbuhnya.

Facebook Comments