Alat Bukti Kurang, Polres Muna Belum Berhasil Ungkap Penyebab Kematian Pensiunan PNS

Raha, Inilahsultra.com- Kepolisian Resort (Polres) Muna kesulitan mengungkap kasus kematian Wa Ode Faisa (65), pensiunan PNS Dinas Pertanian yang tinggal di Jalan Kancil Kelurahan Watonea Kecamatan Katobu Kabupaten Muna. Polisi kekurangan alat bukti sehingga pelaku pembunuhan belum terungkap.

Diketahui, Wa Ode Faisa dibunuh pada 17 April 2017 lalu dengan sejumlah luka ditubuhnya. Bahkan, leher korban terlilit tali dan terbungkus plastik.

Kasat Reskrim Polres Muna, Iptu. Fitrayadi mengatakan, pihaknya kesulitan mengungkap kasus itu karena tempat kejadian perkara (TKP) telah rusak. Disamping itu, barang bukti yang berhasil dikumpulkan masih kurang sehingga motif dan pelaku pembunuhan belum berhasil diungkap.

-Advertisement-

“Tempat kejadian perkara (TKP) saat diolah sudah rusak karena sudah ramai seperti pasar baik di dalam maupun di luar rumah. Masyarakat setempat masuk di TKP walaupun sudah dipasang garis polisi,” ungkap Fitrayadi, Rabu, 3 Mei 2017.

Fitrayadi menambahkan, saat olah TKP tanggal 18 April 2017 lalu berakhir sampai pukul 15.00 Wita. Saat itu pihaknya meminta bantuan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sultra. Bahkan, tim identifikasi Polda Sultra ikut menurunkan anjing pelacak.

“Dalam kejadian itu kita sudah periksa 9 saksi yang melakukan aktifitas kurang lebih satu bulan terakhir sebelum kejadian. Mereka adalah orang yang merenovasi rumah korban, tukang masak hingga instalatur listrik. Ditambah 6 saksi lainya,” terangnya.

Fitrayadi menuturkan, pihakna melakukan prarekonstruksi sebabak dua kali. Saat pertama kali dilakukan, polisi belum bisa menetapkan tersangka. Sementara pada prarekonstruksi kedua, polisi mempelajari kehidupan sekitar lokasi sehari sebelum kejadian.

“Beberapa tahapan telah dilakukan mulai dari interogasi 9 orang saksi, prarekonstruksi dan kembali olah TKP. Sampai saat ini belum menemukan satupun alat bukti untuk menetapkan tersangka,” katanya.

Alat bukti yang ditemukan saat olah TKP berupa sidik kaki, telah dicocokkan dengan kaki korban. Bahkan, dicocokkan dengan kaki 9 saksi tidak identik.

Fitrayadi sangat berharap, masyarakat yang memiliki alat bukti kasus itu bisa langsung mengkonfirmasi kepada polisi untuk mengungkap pelakunya.

Reporter : Iman

Editor      :  Rido

Facebook Comments