
Masyarakat UPT Arongo Konsel membawah cangkul ke kantor Gubernur memperingati Hari Tani 2017
Kendari, Inilahsultra.com – Teriknya matahari tak membuat surut semangat puluhan petani Unit Permukiman Transmigran (UPT) Arongo Kabupaten Konawe Selatan untuk memperingati Hari Tani 2017.
Peringatan hari agung para petani ini digelar dengan cara demonstrasi di Kantor Gubernur Sultra, Rabu 27 September 2017, dengan membawa cangkul.
Dengan begitu berapi-api, Talim, seorang petani berteriak lantang soal nasibnya di muka puluhan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berjaga di pintu gerbang Kantor Gubernur Sultra.
Dengan suara lantang, Talim menyebutkan telah terjadi “penjajahan” yang menimpa para petani selama hidup lima tahun di UPT Arongo.
“Kalian tidak pernah tahu nasib kami. Kita hidup di sana menderita,” teriak Talim dengan memikul cangkulnya.
“Bapak-bapak enak hidup di dalam kantor ber-AC. Kita hidup sengsara di sana. Betapa susahnya kita mencari makan,” tambahnya.
Senada dengan Talim, petani lainnya, Sitti tak kalah gigih menyuarakan nasibnya. Dia mengaku, di UPT Arongo status petani hanya menumpang.
Lahan yang ditempati selama lima tahun ini, ternyata diklaim oleh salah satu perusahaan sawit milik DL Sitorus, PT Merbau.
“Di sana kita tanam sayur saja susah,” imbuhnya.
Sitti mengaku, tak nyaman lagi hidup di Sultra. Sampai saat ini pemerintah tidak turun tangan soal sengketa lahan di UPT Arongo.
“Saya tidak mau lagi ingin ikut program ini (transmigrasi). Enam tahun kami dibohongi. Tiba di sini tidak ada lahan pak. Kami susah mencari makan dan hidup,” ungkapnya.
Aksi yang dikomandoi oleh Kisran Makati yang juga Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) itu berlangsung panas saat massa ingin masuk ke halaman kantor untuk menemui Gubernur Sultra.
Puluhan Satpol PP yang berjaga nyaris menghakimi salah satu massa aksi.
Saling dorong antara petani dan Satpol PP tak terhindarkan. Salah seorang petani nyaris menjadi bulan-bulanan polisi penegak perda itu. Keributan mereda setelah beberapa aparat kepolisian mencoba melerai.
Kepala Biro Umum Beangga Harianto yang menemui mereka tidak memberikan solusi apa-apa. Dia mengaku, tak ada pimpinan satu pun yang ada di Kantor Gubernur Sultra.
“Pak Plt Gubernur sementara berada di Palu. Pak Sekda lagi keluar daerah juga. Hanya saja di sini walaupun bukan Plt Sekda, saya menemui warga yang mana saya juga dari Konsel,” kata Beangga menenangkan massa.
Menurut Beangga, aspirasi yang disampaikan oleh petani akan diteruskannya ke Plt Gubernur Sultra setibanya dari keluar daerah.
“Tiga hari perjalanan keluar daerah, Senin kira-kira saya sudah sampaikan kepada pak Plt,” janjinya.
Penulis: La Ode Pandi Sartiman
Editor : Jumaddin Arif