Akreditasi Dua Jurusan Belum Diperpanjang, Mahasiswa STIKES Buton Protes

Mahasiswa STIKES Buton saat melakukan aksi unjuk rasa di kampusnya, Sabtu 26 Mei 2018.
Bacakan

Baubau, Inilahsultra.com – Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Buton melakukan aksi unjuk rasa di kampusnya, Sabtu 26 Mei 2018. Mereka mempertanyakan dua jurusan yang akreditasinya belum diperpanjang.

Dua jurusan yang dimaksud adalah Kebidanan dan Keperawatan. Akreditasi Jurusan Kebidanan berakhir sejak Desember 2017, sedangkan Akreditasi Jurusan Keperawatan berakhir sejak Agustus 2017.

-Advertisement-

Salah seorang mahasiswi, Nurtang sempat berdebat dengan salah seorang dosen. Perdebatan dipicu karena sang dosen merasa terganggu dengan adanya demo sehingga tidak bisa bekerja mengurus akreditasi yang menjadi tuntutan mahasiswa.

“Kami masih bekerja, tolong jangan ribut. Bagaimana kita mau urus akreditasi kalau kita bekerja, kalian ganggu,” tutur sang dosen H Sulaiman dengan nada tinggi.

Nurtang mengatakan, mereka hanya ingin meminta kejelasan terkait akreditasi yang sudah setahun mati belum diperpanjang hingga saat ini.

“Kita ini hanya meminta transparansi. Berikan kami kepastian, kenapa sampai sekarang akreditasi kami belum diperpanjang,” tukas mahasiswi yang bernama Nurtang itu.

Korlap aksi, Arfan Wabula mengatakan, akreditasi Kebidanan dan Keperawatan sudah berakhir sejak tahun lalu. Selain itu, mahasiswa tidak diberitahu mengenai proses perpanjangan akreditasi tersebut.

“Sudah setahun akreditasi kami mati tapi belum diperpanjang sampai hari ini. Apa yang dilakukan pihak kampus selama ini. Kami khawatir ketika kami lulus tapi tidak terakreditasi,” katanya.

Arfan mengaku heran dengan kinerja pihak kampus. Pasalnya setelah pihaknya melakukan demo, baru kampus bergerak mengurus akreditasi.

“Kenapa nanti hari ini setelah kita turun demo, baru mau sibuk urus akreditasi. Padahal ini sudah satu tahun,” herannya.

Arfan menuding pihak kampus lebih memetingkan pembayaran biaya perkuliahan daripada mengurus akreditasi.

“Tetapi ketika kita meminta rincian terkait pembayaran tersebut, kita tidak diberikan. Padahal itu hak kita sebagai mahasiswa. Inikan sudah melanggar terkait keterbukaan publik,” pungkasnya.

Direktur STIKES Buton, La Ode Ruslan menuturkan, aksi yang dilakukan mahasiswa merupakan aksi yang tidak terpuji bagi seorang intelektual.

“Tidak terpuji karena mereka melakukan pengrusakan ketika masuk dalam kampus,” tuturnya.

Ruslan menganggap tuntutan mahasiswa itu tidak masuk akal. Selain itu, pihaknya telah berbicara dengan para mahasiswa mengenai akreditasi itu.

“Tuntutan mereka itu tidak masuk diakal. Mahasiswa itu hanya melakukan apa yang menjadi kewajibannya,” tandasnya.

Reporter: Muhammad Yasir
Editor: Din

Facebook Comments