Media Sosial Pemicu Tertinggi Angka Perceraian di Muna, Mubar dan Butur

Ilustrasi perceraian gara-gara Medsos. (Pelitakarawang.com)
Bacakan

Kendari, Inilahsultra.com-Pengadilan Agama Raha sudah menangani 1007 perkara selama tahun 2019 ini. Untuk periode bulan Januari hingga Desember 2019, perkara yang masuk dan diselesaikan sebanyak 990 kasus, sedangkan, 17 perkara merupakan sisa tahun lalu yang diselesaikan tahun ini.

Berdasarkan data yang dimiliki Pengadilan Agama Raha, dari 1007 perkara itu, jumlah permohonan sebanyak 498 perkara, gugatan 492 perkara, cerai talak sebanyak 140 perkara, cerai gugatan 339 perkara, Hara Bersama (Gonogini) sebanyak 4 perkara, gugatan waris 1 perkara, isbat 8 perkara.

Perkara yang ditangani dari Kabupaten Buton Utara (Butur) sebanyak 30 kasus, Muna Barat (Mubar) 450 perkara, Muna 510 perkara.

Dari jumlah tersebut, perkara perceraian mendominasi dengan 409 perkara. Penyebab perceraian akibat perselisihan dan pertengkaran terus menerus yang dipicu karena media sosial (Medsos).

“Rata-rata kasus perceraian ini terkait dengan media sosial, mengarah kepada tuduhan perselingkuhan. Melalui SMS, WA, dan Facebook. Tapi yang banyak itu WA dan Facebook,” beber Kepala Pengadilan Agama Raha, Mustafa saat ditemui di kediamannya, Jum’at 27 Desember 2019.

Diungkapkannya, hampir 90 persen perkara perceraian, baik itu diajukan laki maupun perempuan pasti ada kaitannya dengan chatingan media sosial.

Misalnya saja, sambung Ketua MUI Muna ini, suami melihat chatingan istrinya dengan pihak lain, begitu juga sebaliknya. Dari situ muncul kecemburuan, sampai terjadi pertengkaran.

“Sehingga banyak bukti yang diajukan di persidangan hasil print out dari percakapan. Baik itu terbukti maupun tidak terbukti, yang jelas pemicunya media sosial,” tegasnya.

Melihat kondisi itu, pendiri Pesantren Al Ikhlas ini menilai, masyarakat masih banyak yang belum bijak untuk bermedia sosial.

Olehnya itu, pria yang akrab dipanggil pak Ustaz ini berharap masyarakat bisa bijak menggunakan media sosial, terutama untuk berkegiatan positif yang justru bisa menimbulkan keharmonisan rumah tangga.

Selain media sosial, tambah dia pemicu perceraian karena faktor ekonomi, dan minuman keras.

“Ada juga karena KDRT. Tapi tindakan KDRT ini muncul karena kebanyakan pertengkaran yang disebabkan media sosial dan minuman keras,” tuturnya.

Editor : Aso

Facebook Comments