
Pasarwajo, Inilahsultra.com – Kementerian Perdagangan RI, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Kepala Daerah se-Kepulauan Buton.
Rakor dalam rangka peningkatan komoditas ekspor unggulan serta sinkronisasi kebijakan sektor perdagangan di wilayah Kepulauan Buton dipimpin langsung Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Jerry Sambuaga pada hari kedua Kunjungan Kerjanya di Kabupaten Buton, Kamis 27 Mei 2021.
Rakor digelar di Aula Kantor Bupati Buton, Lantai II Gedung A, Kompleks Pusat Perkantoran Pemkab Buton, Takawa, Pasarwajo.
“Semoga Rakor ini menjadi ikhtiar dan rencana kita, bersama, pusat dan daerah untuk komoditas ekspor khususnya Aspal bisa menjadi komoditas primadona di negeri sendiri,” kata Bupati Buton La Bakry dalam Rakor tersebut.
Orang nomor Satu di Buton ini berharap, kunjungan kerja Wamendag dalam waktu 2 hari ini mulai dari peninjauan lokasi tambang Aspal dan Sentra Tenun Buton, serta kunjungan ke Pasar Rakyat bisa mendapat perhatian dari Kementerian pusat untuk bisa mendobrak UMKM di daerah ini.
Gubernur Sultra yang diwakili Asisten I Setda Sultra Basiran mengatakan, Gubernur Sultra Ali Mazi selama ini telah mengangkat komoditas Sulawesi Tenggara khususnya Buton untuk menjadi komoditas ekspor, baik dari hasil pertanian dan perkebunan. Tidak hanya dalam bentuk gelondongan melainkan sudah dalam bentuk komoditas layak ekspor.
“Khusus komoditas aspal Buton, yang telah dikoordinasikan dengan kementerian terkait, diharapkan bisa digunakan untuk pembangunan jalan di seluruh wilayah Indonesia,” tuturnya.
Pengembangan hasil laut, kata Alumnus IPDN ini, di Jazirah Buton kepulauan yang memiliki kekayaan laut yang melimpah didorong untuk menjadi komoditas ekspor. Sehingga pembangunan kawasan Kamaru Kabupaten Buton sebagai daerah pengembangan perikanan terpadu kiranya diberikan sentuhan dari dana APBD.
“Wilayah laut kita mengandung jenis banyak ikan yang tidak dimiliki daerah lain. Dan kita berada di wilayah lintas laut banda sehingga kualitas hasil laut berbeda dan memiliki keungulan,” lanjutnya.
Wamendag RI Jerry Sambuaga mengatakan, kunjungan kali ini ke Provinsi Sultra semoga bisa membawa hasil konkret. Dimana ada beberapa kebijakan yang akan difollow up yakni SRG (Sistem Resi Gudang) untuk memperluas implementasi gudang dengan memberikan stimulus Dana Alokasi Khusus (DAK) kepada daerah.
“Kiranya Produk ekspor baik perikanan dan pertambangan agar bisa mengurangi ketergantungan impor, dengan cara menarik inverstor dan memusatkan satu tempat dan kebijakan yang afirmasi bisa mendukung semuanya,” ungkapnya.
Jerry juga menjelaskan, dalam sektor ekspor Kemendag memiliki Balai Pelatihan Ekspor untuk pendampingan produk. Sehingga UMKM bisa dibina di balai tersebut yang akhirnya produk bisa dimatchingkan dengan produk luar negeri yang tersebar di 33 negara.
“Semuanya dalam rangka peningkatan ekspor negara kita yang kebanyakan komoditas berada di daerah kita tentunya tetap ada koordinasi pusat dan daerah,” katanya.
Perjanjian dagang melalalui Kemendag kini sudah melakukan 23 perjanjian dagang yang inti dari manfaatnya bisa memperoleh kemudahan dalam hal tarif. Sehingga bisa memotivasi UMKM untuk mengekspor produknya.
“Di harapkan seluruh kepala daerah bisa mensosialisasikan manfaat dari perjanjian dagang ini sehingga UMKM bisa membuat gebrakan ke depannya untuk ekspor dagang,” pungkasnya.
Sebelum Rakor digelar, hari kedua di Buton, Wamendag bersama rombongan meninjau langsung kondisi beberapa pasar. Diantaranya, Pasar Rakyat Modern Sore Ompu Pasarwajo, Pasar Siontapina, dan Pasar Ambuau.
Jerry menyampaikan akan terus berupaya memperkuat pasar rakyat melalui program revitalisasi pasar rakyat. Sebab dengan revitalisasi, pasar rakyat akan memiliki fasilitas penunjang yang lebih baik untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional akibat Pandemi Covid-19.
Editor: Din