
Kendari, inilahsultra.com- Menghadapi gelombang tinggi di 7 hari ke depan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrim.
Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Kendari Faizal Habibie mengatakan analisis dinamika atmosfer terkini, mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan dan gelombang tinggi.
“Kondisi tersebut dipicu oleh peningkatan aktivitas dinamika atmosfer seperti aktifnya fenomena gelombang atmosfer yaitu gelombang Kelvin dan Low,” katanya.
Faizal Habibie menjelaskan, Index labilitas ringan sampai sedang dan pola konvektif skala lokal, beserta hangatnya Suhu Muka Laut di wilayah sekitar Sultra terutama bagian Perairan Baubau, Perairan Wakatobi dan Laut Banda.
“sehingga menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan cukup tinggi di wilayah Sultra,” Selasa 14 Juni 2022.
Kemudian, berdasarkan pantauan pergerakan angin atau streamlinenya terpantau pergerakan angin dari Timur hingga Tenggara, memasuki perairan Wakatobi dan Laut Banda Timur Sultra dengan kecepatan mencapai 20 Knots.
Sehingga BMKG Sultra memprakirakan dalam 7 hari ke depan potensi cuaca ekstrem, curah hujan dengan itensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang.
“Atas dasar tersebut, 7 hari kedepan diperkirakan potensi cuaca ekstrem yakni wilayah Konawe Kepulauan, Konawe Selatan, Muna, Muna Barat, Buton Utara, Wakatobi, Bombana, Buton, Buton Tengah, Bau-Bau, Kendari, Buton Selatan, Konawe Utara, Kolaka, dan Konawe.”
Selain itu, potensi cuaca berupa angin kencang yang dapat mencapai maksimum 25 knots sehingga berpotensi meningkatkan tinggi gelombang mencapai 2.5 hingga 4.0 meter yakni perairan utara wakatobi bagian timur, perairan selatan wakatobi bagian barat dan timur, dan laut banda timur sultra bagian selatan.
Untuk itu, pihaknya berharap kepada masyarakat agar tetap waspada khususnya dampak dari curah hujan tinggi yang akan memicu banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin kencang, dan pohon tumbang.
Dan diminta agar tetap memperbarui informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik.
“Diharapkan masyarakat dapat memperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran dan dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” pungkasnya. (C)
Reporter: Iqra Yudha