Waspada! Awan Kumulonimbus Selimuti Langit Kendari

Bacakan

KENDARI/inilahsultra.com – Selama dua hari terakhir ini, Kota Kendari ibukota Sulawesi Tenggara diselimuti cuaca ekstrem. Pada Selasa 28 Februari dan Rabu 1 Maret 2017, hujan lebat dan angin kencang menghantam sebagian besar wilayah Kota Kendari. Genangan air dan pohon tumbang menjadi tontonan gratis warga kota.

Pemandangan pohon tumbang terlihat di beberapa ruas jalan di Kota Kendari, seperti, di depan SMKN 2 Kendari, SMKN 1 Kendari, Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau biasa dikenal Taman Kota, kawasan Tugu MTQ, dan beberapa wilayah lainnya. Genangan air dan banjir juga terlihat di beberapa titik dalam kota. Misalnya, simpang empat Eks MTQ, simpang empat SSDC, Jalan Malik Raya, dan beberapa wilayah lain.

-Advertisement-

Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kendari Adi Istiyono mengungkapkan, angin kencang dah hujan lebat di Kota Kendari diakibatkan adanya pertumbuhan awan kumulonimbus mulai pukul 13.00 Wita.

“Saat suhu udara mencapai 32,8 derajat celcius menjadi sumber energi utama dalam pembentukan awan kumulonimbus. Di samping itu kelembaban yang cukup memadai di lapisan 3.000 feet yang bisa menyebabkan pertumbuhan awan kumulonimbus,” terang Adi melalu pesan WhatsApp yang diterima inilahsultra.com.

Lebih lanjut Adi mengungkapakan, kumulonimbus yang cukup tebal di  Kota Kendari tersebut menjadi sumber hujan lebat dan angin kencang. Namun awan kumulonimbus tersebut dan biasanya berdurasi singkat dan intensitas yang kuat.

Pantauan inilahsultra.com pascahujan dan angin kencang, beberapa ruas jalan di dalam Kota Kendari terganggu akibat pohon tumbang.

Di antaranya, di Jalan Saosao Kelurahan Bende Kecamatan Kadia pohon besar roboh tepat membentang jalan. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Anehnya, Pemerintah Kota Kendari dalam hal ini dinas kebersihan tidak terlihat berada di lapangan. Sehingga, warga sekitar mengambil inisiatif mebersihkan dahan maupun batang dengan alat sedanya.

Hal itu dilakukan agar jalan bisa dilewati sementara. Tidak menyebabkan kemacetan panjang karena sebagian pengendara memilih putar balik dan mengambol jalur lain.

Sayang, warga setempat yang mebersihkan pohon tumbang itu meminta imbalan sesuai keikhlasan bagi pengendara yang melintas di jalur tersebut. (maman)

 

Facebook Comments