Kendari, inilahsultra.com – Pelanggan PDAM Tirta Anoa Kendari kembali disuguhkan dengan pelayanan air yang keruh. Hal ini disebabkan adanya kebocoran pipa di dua titik dalam wilayah Kota Kendari, yakni, Jalan Laute dan Jalan Made Sabara.
Direktur PDAM Tirta Anoa Kendari, Damin SE mengatakan, pipa bocor di dua titik tersebut akibat gangguan alam yaitu banjir beberapa waktu lalu. Kondisi pipa yang sudah tua tidak lagi memiliki daya tahan terhadap gangguan lingkungan yang ekstrem.
“Kalau sudah terjadi banjir, pasti bocor (pipa), sehingga air jadi keruh karena sudah bercampur dengan lumpur,” ungkap Damin, Rabu (8/3/2017). Selain itu, kualitas air kadang-kadang kurang bagus akibat adanya aktivitas tambang dan perkebunan di hulu Sungai Pohara yang menjadi sumber air PDAM Tirta Anoa Kendari.
Kondisi ini memaksa pihak PDAM melakukan langkah-langkah agar kondisi air tetap steril dengan menaburkan bahan kimia (tawas) yang tidak berbahaya bagi kesehatan masyarakat pelanggan. “Kita tetap berupaya agar kualitas air tetap terjaga dan layak dikonsumsi. Salah satu upaya kita adalah dengan memberikan bahan kimia sesuai dosis,” katanya.
Hanya saja, pihak PDAM harus rela mengeluarkan anggaran besar saat pipa bocor untuk keperluan belanja bahan kimia penjernih air. Sebab, makin keruh maka makin banyak penggunaan bahan kimia.
“Biaya operasional bisa naik dua kali lipat. Biasanya hanya 800 kilogram tewas, maka saat keruh kita menggunakan bahan kimia sekitar 2 ton,” jelasnya.
Damin berjanji, pihaknya akan terus meningkatkan pelayanan bagi warga Kota Kendari. Setidaknya, sudah ada sebanyak 19 ribu warga Kendari yang menikmati air bersih dari PDAM yang sumbernya dari sungai Pohara dan sistem di Matabondu. “Kita akan terus memaksimalkan pelayanan kepada warga,” pungkasnya. (Ifan)