
Ridwan Bae
Kendari, Inilahsultra.com – Meski Ali Mazi-Lukman Abunawas (AMAN) telah mendapatkan pintu Partai Golkar, namun bukan berarti gelombang protes terhadap sikap mantan Gubernur Sultra bakal berhenti.
Kader partai berlambang beringin di Sultra perasaannya masih belum aman karena hingga saat ini pasangan yang direkomendasikan oleh DPP Golkar itu belum menunjukkan etika politik untuk berkoordinasi dengan kader di daerah.
Ancaman yang dilontarkan oleh Nurdin Halid selaku Ketua Harian DPP Golkar kepada kader Golkar di Sultra, juga tidak akan menurunkan tensi protes dari kader di bawah.
Sebab, kader beringin di bumi anoa tidak sedang berselisih dengan PDIP, tapi hanya menginginkan adanya itikad baik dari Ali Mazi untuk berkoordinasi dengan Golkar Sultra.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Sultra Ridwan Bae pun tidak menampik bahwa perasaan kader Golkar Sultra tengah terluka.
Bukan terluka terhadap DPP, tetapi merasa tidak dihargai oleh Ali Mazi. Bayangkan saja, sejak Ali Mazi mendapatkan rekomendasi dari DPP Golkar, tidak pernah muncul di Kantor Golkar untuk berkoordinasi.
Lebih kecewanya lagi, tim Ali Mazi malah datang ke Kantor Golkar Sultra untuk meminjam bendera. Padahal, sebelumnya tidak ada koordinasi satu pun yang dibangun.
“Sampai saat ini, Ali Mazi belum melakukan koordinasi. Padahal kader hanya harapkan koordinasi. Apa susahnya dia koordinasi,” ungkap Ridwan Bae melalui telepon selulernya, Sabtu 21 Oktober 2017.
Terkait ancaman Nurdin untuk memecat kader yang melawan, Ridwan meyakini bahwa Nurdin tidak akan setega itu.
“Pak Nurdin tidak mungkin melakukan itu karena protes yang dilakukan oleh kader Golkar Sultra bukan tidak taat kepada keputusan DPP, tapi yang dituntut adalah soal komunikasi calon dengan DPD Provinsi Sultra,” ujarnya.
Menurut Ridwan, jika Nurdin tahu alasan kader Golkar melakukan protes, bukan tidak mungkin Nurdin akan memihak kepada kader di bawah. Sebab, protes kader ini hanya semata-mata ingin menjaga nama baik dan mempertahankan harga diri partai.
“Saya yakin pak Nurdin Halid akan memihak kepada kader Golkar Sultra dan bukan pemecatan. Karena gerakan yang dibangun kader-kader di daerah itu murni untuk mempertahankan dan menjaga marwah Partai Golkar,” tambahnya.
Mantan Bupati Muna dua periode ini kembali menegaskan, riak yang terjadi ini bukan memprotes keputusan DPP. Karena pada prinsipnya, kader di bawah akan selalu patuh pada segala keputusan DPP.
“Bagaimana kami bisa mendukung, dianya (Ali Mazi) tidak pernah mau mengajak bicara dengan DPD Golkar Sultra. Saya yakin, kader-kader Golkar di Sultra sangat solid dan tunduk pada segala keputusan DPP. Tapi, calon yang diusung ini harus memiliki etika politik yang baik agar bisa diterima oleh seluruh kader,” tuturnya.
Penulis : La Ode Pandi Sartiman