
Kendari, Inilahsultra.com – Jadwal Gubernur Ali Mazi, Rabu 6 Februari 2019 tampak padat.
Berdasarkan pesan di group Whatsapp Pemprov Sultra yang dikirim oleh Kadis Kominfo Sultra Kusnadi, kegiatan Ali Mazi dimulai pukul 09.00 WITA.
Ia direncanakan membuka rakerwil 2019 Kemenag Sultra sekaligus meresmikan 7 bangunan di Hotel Claro Kendari. Namun, acara ini tetiba batal.
Batalnya kegiatan di atas bukan berarti Ali Mazi punya waktu lowong. Di jam yang sama dan di hotel yang sama, ia kemudian membuka acara rapat koordinasi program pemberdayaan masyarakat anti narkoba yang digelar Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sultra.
Harusnya, kegiatan ini dimulai pada pukul 10.00 WITA. Tapi, kegiatan ini dipercepat mulai pukul 09.00 WITA.
Di acara ini lah kegeraman Ali Mazi terhadap bawahannya diungkapkannya. Bagaimana tidak, dari 34 pejabat Pemprov Sultra, hanya Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sultra Saemu Alwi yang tampak.
Suasana garing tanpa bawahannya ini membuat Ali Mazi malu. Terlebih kegiatan itu dianggapnya penting dari pada kegiatan lain.
Sebagai bentuk amarahnya, Ali Mazi mengungkapkan akan mengganti pejabat yang malas, terlebih tak hadir di kegiatan yang menjadi konsen pemerintah saat ini. Pemberantasan narkoba.
Ketidakhadiran para kepala OPD ini ternyata ada kondisi yang tak dapat dikira oleh Ali Mazi.
Di waktu yang sama, para kepala OPD harus menghadiri rapat persiapan HUT Sultra 2019 di ruang rapat Kantor Gubernur Sultra dan dipimpin langsung oleh Wagub Lukman Abunawas.
Sama seperti Ali Mazi, di muka kepala OPD, Lukman ikut meluapkan kemarahannya.
Beberapa media memberitakan, Lukman mengingatkan agar para pejabat tidak usah cari muka kepada gubernur.
Menurutnya, hal yang tetekbengek harusnya bisa diselesaikan di tingkat OPD. Tidak mesti berkonsultasi dengan gubernur atau wakil gubernur.
Audianse dengan gubernur atau wakil gubernur, sama saja menghabiskan waktu secara percuma, padahal masalahnya bisa diselesaikan sendiri atau bisa meminta tanggapan kepada asisten.
Mengenai warning Ali Mazi kepada OPD-nya, Inilahsultra.com mencoba meminta klarifikasinya kembali usai rapat paripurna penjelasan Gubernur Sultra atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2019 di gedung DPRD Sultra.
Kegiatan dimaksud dimulai pukul 13.00 WITA.
Kepada wartawan, Ali Mazi menyebut, dirinya tidak marah. Tapi hanya mengingatkan kepentingan OPD.
“Kita ini dari pusat. Acara tadi itu perintah presiden dan wajib kita utamakan,” katanya.
Kalau OPD tidak hadir, ia juga mengaku bingung bagaimana melakukan pendidikan berkelanjutan soal penanganan bahaya narkoba.
“OPD itu harus rajin, bagi yang tidak rajin berarti sudah malas kerja,” ujarnya.
Terkait dengan kegiatan tadi bersamaan dengan acara di Pemprov Sultra yang dipimpin Wagub Lukman Abunawas, Ali Mazi menegaskan yang diutamakan adalah kepentingan nasional.
“Harus utamakan kepentingan nasional baru daerah. Kan hanya rapat-rapat seperti itu,” ujarnya.
Menurutnya, tidak hadirnya OPD bisa jadi ada unsur kesengajaan. Sebab, kegiatan tadi, selain dibuka gubernur, merupakan acara nasional yang diinstruksikan presiden.
“Lihat tingkatannya, undang-undang kita hirarki,” tuturnya.
Karena kondisi jadwal yang bertabrakan, tentunya membuat para OPD dilema. Namun, Ali Mazi kembali menegaskan hal yang lebih penting untuk dihadiri adalah kegiatan yang dibukanya berskala nasional.
“Bukan kegiatan gubernurnya, tapi kegiatan bersifat nasional,” pungkasnya.
Penulis : La Ode Pandi Sartiman