
Raha, Inilahsultra.com-Sejumlah bendahara bidan yang tersebar di beberapa Puskesmas di Kabupaten Muna mengadu pada Bupati Muna, LM Rusman Emba, Selasa 12 Maret 2019.
Puluhan bendahara itu mengadu lantaran Plt Kadis Dinkes, Hasdiman Maani tidak mencairkan dana Jampersal berkisar Rp 800 juta.
Salah satu bendahara Puskemas yang tidak ingin dipublikasikan namanya, Selasa, 12 Maret 2019 saat ditemui sebelum mengadukan persoalan anggaran Jampersal yang kesannya ditahan-tahan oleh Kadis Dinkes Muna bersama bendahara membuat mereka (para bendahara) mengadu pada Bupati Muna.
“Kami (bendahara) merasa dibohongi oleh Kadis dan bendahara karena dana Jampersal tak kunjung dicairkan pada hal sudah memasuki bulan Maret,” kesalnya.
Ia mengaku, kedatangannya bersama 14 bendahara Puskesmas lain mendapat respon dari Bupati Muna, LM. Rusman. Sebab bupati langsung memanggil Plt Kadis dan bendaharanya Kristin untuk mempercepat pencairan dana Jampersal.
“Biasalah dalam pencairan ada kendala tehnis. Tapi dana itu akan dicairkan hari ini,” tutur Rusman Emba di hadapan para bendahara.
Sementara itu Plt Kepala Dinkes Muna, Hasdiman Maani mengklaim secara keseluruhan pembayaran dana Jampersal bidan sudah dibayarkan. Namun yang terkendala ada perbedaan nilai yang dibayarkan ditaksir sebesar Rp 150 juta.
“Sebagian puskesmas sudah dibayarkan, puskesmas yang belum dibayarkan terjadi perbedaan selisi, namun hal itu akan dicairkan hari ini,” ungkapnya.
Dikonfirmasi terkait para bendahara Puskesmas yang mengadu pada Bupati, dirinya menilai para bendahara ingin berjumpa dengan bupati saja bukan persoalan Jampersal.
“Mereka itu (Bendahara Puskesmas) rindu ketemu pak Bupati, karena Jampersal tidak ada masalah, karena sebagian Puskesmas sudah dicairkan,” tuturnya.
Reporter : Iman
Editor : Aso