
Kendari, Inilahsultra.com – Usai kontak dengan pasien positif corona, empat dokter dan 31 perawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Bahteramas Kendari diisolasi.
Ke -35 petugas medis ini diketahui bertugas di instalasi gawat darurat (IGD) saat menerima tiga pasien yang dinyatakan positif corona.
Plt Direktur RSU Bahteramas dr Sjarif Subijakto menyatakan, sebanyak 17 orang diisolasi di rumah masing-masing. Sementara sisanya diisolasi di dua ruang berbeda di RSU Bahteramas.
“Yang diisolasikan tenaga kesehatan 4 dokter selebihnya perawat,” kata Sjarif dalam pesan Whatsappnya, Jumat 20 Maret 2020.
Ia menjelaskan, akibat isolasi petugas IGD ini, maka banyak pegawai yang tak kerja sehingga dianggap mogok. Menurutnya, kabar mogok itu tak benar.
“Iya mereka pegawai RS tidak bisa mengisolasikan diri, harus instruksi pimpinan RS,” bebernya.
Ia menyebut, petugas medis diisolasi di dua ruang berbeda di gedung VIP dengan satu ruangan khusus perempuan dan satunya lagi untuk laki-laki.
Ia mengaku, isolasi ini sebagai langkah social distancing terhadap petugas medis yang pernah kontak dengan pasien. Dengan isolasi ini, menghindarkan mereka kontak dengan keluarga atau masyarakat sekitarnya.
“Mereka diisolasi di ruang super vip dua gedung dipakai. Satu ruang untuk perempuan satunya untuk laki-laki,” bebernya.
Ia menyebut, secara umum kondisi para petugas medis baik-baik saja meski ada beberapa yang mengalami keluhan flu ringan.
“Secara umum baik-baik saja. Bagi petugas yang masih sehat, bertugas di ruang isolasi. Bagi yang kurang sehat, istrahat dulu,” imbuhnya.
“Jadi kesan mogok itu tidak betul. Mogok itu tidak ada. Yang ada karena memang kita mengisolasikan petugas IGD yang ada,” tambahnya.
Ia menjelaskan, saat ini, RSU Bahteramas membuat dua IGD khusus untuk menerima pasien covid-19 dan khusus pasien umum.
“Untuk pasien yang biasa dengan keluhan penyakit biasa maka di IGD non covid. Jadi, istilah mogok tidak betul, kita sementara menata pola pelayanan yang baik,” tuturnya.
Penulis : Jusbar