
Baubau, Inilahsultra.com – Gugus Tugas (Gugas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Baubau angkat bicara mengenai dua warga yang diduga positif corona yang sempat viral melalui WhatsApp dan Facebook, Rabu 15 April 2020.
Berdasarkan hasil penilaian medis, kedua warga ini memiliki ‘status Covid-19’ yang berbeda, tepatnya terklarifikasi sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Masing-masing, Ibu (28) asal Kecamatan Wolio yang baru melahirkan sepekan lalu, terklarifikasi statusnya sebagai OTG. Sementara yang satunya lagi adalah seorang pria (55) asal Kecamatan Betoambari cluster pekerja di salah satu kapal laut, terklarifikasi berstatus ODP.
Ketua Satgas Gugus Tugas Covid RSUD Kota Baubau, dr Lukman menjelaskan, penetapan OTG bagi ibu tersebut berdasarkan defenisi OTG bahwa pasien adalah orang yang tidak bergejala, dan memiliki resiko tertular dari orang positif Covid-19. Sementara dari penyelidikan epidemologi yang diperoleh dari pasien tersebut, tidak jelas riwayat kontaknya dengan orang yang positif Covid-19.
“Saya sendiri telah mengecek langsung kondisi ibu tersebut siang hari tadi setelah dilaporkan oleh dokter jaga di RSUD Baubau. Benar terklarifikasi jadi OTG. Dan sesuai prosedur perlakuan kita terhadap pasien, atau OTG dengan hasil rapid test yang reaktif adalah karantina mandiri, dengan diikuti pemantauan ketat dari petugas surveilans di Puskesmas domisili,” tutur Lukman, Rabu malam 15 April 2020, sekira pukul 23.30 Wita.
Sementara itu, lanjut Lukman, terkait status pria asal Betoambari itu terklarifikasi statusnya sebagai ODP, setelah mendapat laporan dari petugas surveilans Dinas Kesehatan Kota Baubau, karena diperoleh adanya riwayat demam dalam 14 hari terakhir.
“Berdasarkan defenisi operasional, bahwa ODP adalah orang yang mengalami demam lebih dari 38 derajat Celcius, atau riwayat demam, atau gejala gangguan sistem pernapasan, seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan dan pada 14 hari terakhir, sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal, atau orang yang mengalami gejala gangguan sistem pernapasan, seperti pilek, sakit tenggorokan, atau batuk dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi Covid-19,” ulasnya.
Dokter ahli penyakit dalam ini menegaskan, kendati pria tersebut telah terklarifikasi statusnya sebagai ODP, besok (Kamis 16 April) ia akan kembali menemui pria tersebut untuk melakukan pemeriksaan lanjutan. Dalam waktu dekat pula, kedua warga tersebut akan diupayakan pemeriksaan Swab tenggorokan dan selanjutnya dilakukan PCR.
Penetapan status kedua warga yang terklarifikasi sebagai OTG dan ODP tersebut juga telah diaporkan kepada Wali Kota Baubau, AS Tamrin, selaku Ketua Gugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Baubau, malam itu juga.
“Sebagai dokter Satgas Gugus Tugas Covid RSUD Kota Baubau, saya mengajak kepada segenap tenaga medis, baik dokter, perawat, tim surveilans, yang berada di seluruh wilayah Kota Baubau untuk tetap waspada, selalu semangat, dan tetap saling mengingatkan, serta saling mendukung dalam upaya memutus rantai persebaran Covid-19 di kota ini,” imbau dokter Lukman.
Menyikapi kondisi ini, Wali Kota Baubau AS Tamrin menyatakan secara tegas bila Pemerintah Kota Baubau sangat serius dalam upaya penanggulangan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di kota pemilik benteng terluas di dunia ini.
“Sebagai kepala daerah, saya mengajak kita semua untuk tetap tenang, tidak panik berlebihan. Namun tetap waspada seraya terus berdoa, agar penyebaran Covid-19 ini segera berakhir, dan kita bisa melaksanakan aktivitas sebagaimana biasanya,” tukas AS Tamrin.
Wali Kota dua periode ini juga mengapresiasi kinerja para dokter, segenap tim medis dan paramedis, bidan TNI-Polri, Camat, Lurah, serta segenap stakeholder lainnya yang telah mendedikasikan diri dan menjadi garda terdepan dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini.
“Saya juga berharap kita semua bersikap arif dan bijak terhadap informasi-informasi yang berkembang di media sosial, dan pemberitaan umumnya. Terkait Covid-19, informasi resminya berasal dari Gugus Tugas, atau pihak yang secara resmi dipercayakan pemerintah untuk menyampaikannya,” tandas orang nomor satu di Kota Baubau ini.
Reporter: Muhammad Yasir