Kendari, Inilahsultra.com – Tiga sekolah di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dilakukan uji coba proses belajar mengajar (PBM) tatap muka antara siswa dan guru di sekolah di tengah pandemi Covid-19.
Tiga sekolah tersebut yaitu SMPN 21 Kendari, SMPN 19 Kendari dan SMP Swasta Frater Kendari. Ketiganya dipilih berdasarkan hasil verifikasi Pemkot Kendari melalui Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dikmudora) yang sebelumnya delapan sekolah mengajukan verifikasi.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan, pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19 di tiga sekolah yang telah dipilih melalui pertimbangan, salah satunya memiliki jumlah siswa sedikit dan berada di zona aman.
“Setelah dilakukan evaluasi, jumlahnya tidak terlalu banyak, siswanya berdomisili di sekitar sekolah itu. Walaupun memang belum masuk zona hijau tapi sudah dikatakan aman,” kata Sulkarnain Kadir, Senin 9 November 2020.
Orang nomor satu di Kota Kendari ini mengatakan, pembukaan belajar tatap muka di sekolah akan terus dievaluasi penerapan protokol kesehatan dan infrastruktur pendukung protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan, thermo gun, masker, hand sanitizer dan prasarana penunjang telah disterilkan.
“Syarat ketat yang harus diperhatikan dalam pembukaan sekolah mulai protokol kesehatanya dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Kepala sekolah, guru dan staf serta siswa wajib rapid test dan swab antigen dan mendapat persetujuan orang tua dan wali siswa. Kesiapan infrastruktur sekolah yang mendukung pelaksanaan tatap muka,” jelasnya.
Mantan Wakil Wali Kota Kendari menjelaskan, dalam pelaksanaan belajar tatap muka tidak dilaksanakan seperti biasa sebelum Covid-19 melanda Kota Kendari. Nantinya, lanjut dia, akan diatur seperti dalam seminggu hanya dua kali siswa masuk sekolah dan jumlahnya juga dibatasi.
“Jumlahnya juga kita batasi, lebih dari 30 orang bahkan satu kelas tinggal 15 orang. Sambil kita evaluasi dengan melihat kondisi Covid-19. Kalau kasusnya terus turun dan semakin terkendali, maka kita buka secara bertahap,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dikmudora Kota Kendari, Makmur mengatakan, tiga sekolah sudah ditetapkan sebagai pilot belajar tatap muka memenuhi standar. pihaknya juga telah menyiapkan tim pemantau pelaksanaan belajar tatap muka. Ditambah para guru, kepala sekolah dan staf tata usaha diwajibkan rapid test dan swab antigen dan dipastikan harus non-reaktif.
“Tiga sekolah ini kami pastikan siap menggelar belajar tatap muka, sarana dan prasarana yang menunjang pembelajaran sudah disterilisasi serta tersedia,” jelasnya.
Makmur mengatakan, tak kalah penting siswa harus ada izin atau persetujuan orang tua agar anaknya diperbolehkan mengikuti belajar tatap muka di sekolah.
“Kalau ada orang tua yang keberatan, anaknya bisa belajar dari rumah
sama sekali tidak ada paksaan. Saat ini pembelajaran kita mixing, bisa secara tatap muka dan bisa juga secara daring. Siswa juga sudah dibekali paket data untuk belajar daring dari pemerintah,” tutupnya. (ADS)
Penulis : Haerun
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibuwajibpakaimasker
#ingatpesanibuwajibjagajarak
#ingatpesanibuwajibcucitangan
#wajibpakaimasker
#wajibjagajarak
#wajibjagajarakhindarikerumunan
#wajibcucitangan
#wajibcucitangandengansabun