
Kendari, Inilahsultra.com– Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Heru Winarko mengadakan kunjungan di BNN Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Kunjungan itu dalam rangkaian audiensi terkait RAN P4GN, Kamis, 26 November 2020.
Dalam kunjungan tersebut dihadiri Oleh Sekda Kota Kendari, Nahwa Umar, Kapolda Sultra, Yan Sultra Indrajaya, Ketua DPRD Kota Kendari, Subhan, Dirnarkoba Polda Sultra, M. Eka Faturrahman, Kepala BNN Sultra, Sabaruddin Ginting.
Dalam kegiatan tersebut mendiskusikan tentang bahaya narkoba terutama penanganan narkoba di Sultra.
Kepala BNN RI Heru Winarko mengatakan, cukup memprihatinkan di Sultra karena hampir semua yang ditangkap oleh tim penyidik dipenjara.
“Kita harapkan nanti adanya asessment lebih dioptimalkan, dan dilihat secara hukum dan secara medis. Kalau secara bandar besar itu masuk di zona hukum dan kalau misalkan sebagai pengguna itu dipisahkan dan diajukan ke jaksaan dengan persidangan singkat,” katanya.
Ia juga menambahkan, ada sembilan daerah yang rawan narkoba di Kendari dan di daerah tersebut Kapolda Sultra mengadakan program kampung tangguh.
“Program kampung tangguh diarahkan 9 daerah rawan narkoba, mudah-mudahan dengan adanya program kampung tangguh ini bisa masuk dan bisa benahi di daerah yang rawan narkoba,” tuturnya.
Sementara itu, Dir Narkoba Polda Sultra Muhahmad Eka Faturahman menjelaskan, dalam 2 tahun terakhir, di tahun 2019 Direktorat Narkoba mengungkap 250 kasus, sedangkan di tahun 2020 bertambah 60 persen menjadi 360.
“Yang mana tersangkanya juga bertambah, dari 190 menjadi 440 orang yang kami tangkap selama tahun 2020. Mulai dari pencegahan, bahkan masuk ke sekolah untuk melakukan penyuluhan sudah dilakukan semua, akan tetapi tidak berimbas kepada penegak hukum yang dilakukan,” tuturnya.
Untuk itu kedatangan Kepala BNN RI untuk mensinergikan stakholder pemerintah Sultra dalam bentuk upaya upaya pemberantasan Narkoba di Kota Kendari.
“Ada 1 perhatian beliau di 9 kampung atau spot yang rawan narkoba di Kota Kendari yang disorot oleh beliau harus diubah yang tadinya merah harus bisa berkurang dan menjadi hijau. Dan ini upayakan kami bagaimana segera secepatnya menyelesaikan itu. Daerah yang terkenal yang rawan Narkoba yaitu Kemaraya, Baruga, Kampung Salo,” terangnya.
Reporter : Iqra Yudha