Batauga, Inilahsultra.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Selatan melalui Dinas Pertanian (Distan) terus menggenjot penggunaan kartu tani di negeri Beradat itu.
Sejauh ini, baru 1.085 petani yang memiliki kartu dari total kurang lebih 5.500 orang petani. Ribuan petani ini sudah tergabung dalam 200 lebih kelompok tani yang ada di Buton Selatan.
Kepala Distan Buton Selatan LM Idris menuturkan, yang mendapatkan kartu ini adalah para petani yang tergabung dalam kelompok tani dan mengusulkan pupuk subsidi dalam kegiatan usaha taninya.
“Misalkan dalam kelompok tani itu ada 20 orang tetapi yang membutuhkan pupuk hanya lima orang, maka lima orang itu yang akan mendapatkan kartu tani dengan tujuan untuk menebus pupuk bersubsidi yang diusulkan,” tutur Idris di kantornya.
Kata dia, bagi petani yang sudah tergabung dalam kelompok tani dan tidak mengusul melalui elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK) yang selanjutnya akan mendapatkan kartu tani, maka harus membeli pupuk dengan harga yang mahal (non subsidi).
“Penggunaan pupuk terbanyak ada di Kecamatan Lapandewa. Kondisi tanah di sana membuat kebutuhan pupuk sangat besar sekali. Utamanya untuk tanaman bawang dan jagung,” pungkasnya.
Mantan Kepala Dinas PUPR Buton Selatan ini menambahkan, kartu tani ini dikeluarkan secara otomatis oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) yang bekerjasama dengan perbankan dalam hal ini Bank BNI, sehingga didalam kartu tani itu bisa berfungsi sebagai ATM.
“Kedepannya kalau para petani ini sudah mempunyai ekonomi yang lebih, maka kartu tani tersebut sudah bisa digunakan untuk menabung. Tapi untuk sekarang, belum,” tandasnya.
Reporter: Muhammad Yasir