Baubau, Inilahsultra.com – DPRD bersama BPBD Provinsi Sultra turun langsung meninjau kerusakan infrastruktur fasilitas publik akibat gelombang air laut di Kota Baubau dan Kabupaten Buton Selatan (Busel), Kamis 24 Februari 2022.
Rombongan dari Provinsi Sultra tersebut langsung di sambut Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau sekaligus menggelar rapat koordinasi di ruang kerja wali kota.
Plt Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse menuturkan, rapat koordinasi tersebut untuk membicarakan langkah-langkah apa yang harus dilakukan oleh pemerintah, baik Pemkot atau pun Pemprov dalam memberikan ketanggap daruratan terhadap bencana cuaca ekstrim, Senin 21 Februari 2022 lalu.
“Kami tadi sudah bersepakat bahwa teman-teman dari BPBD Baubau akan melakukan identifikasi masalah di lapangan, supaya kita bisa melihat tingkat kerusakan dan tingkat kerugian yang dialami oleh masyarakat. Identifikasi ini untuk melihat, Pemkot melakukan apa dan Pemprov akan melakukan apa,” tutur Monianse.
Sementara itu Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Sultra Fajar Ishak mengatakan, kerusakan fasilitas publik mulai dari talud di Kelurahan Wameo Kota Baubau hingga kerusakan jalan provinsi yang ada di Kelurahan Lakambau Kabupaten Busel dampak dari gelombang tinggi harus segera ditangani.
Olehnya itu, pihaknya bersama BPBD Sultra turun meninjau kerusakan untuk melakukan kajian, menginventarisir kerusakan apa saja yang terjadi akibat cuaca ekstrem tersebut.
“Ini memerlukan penanganan yang sesegera mungkin, karena kalau gelombang besar atau cuaca ekstrem kembali terjadi, pasti dampaknya akan lebih besar lagi,” katanya.
Untuk di Busel, tambah politisi Partai Hanura ini, selain jalan yang rusak, ada juga kerusakan akibat longsor pada tebing di belakang SMA 4 Sampolawa. Kondisi tersebut sangat membahayakan bangunan sekolah yang terancam ambruk kalau tidak cepat ditangani.
“Pulang dari peninjauan ini kita akan koordinasikan dengan Pemprov terkait penanganannya. Intinya kami dari DPRD Sultra mendukung langkah yang diambil pemerintah dalam melakukan penanganan kerusakan fasilitas publik ini,” pungkas mantan anggota DPRD Kota Baubau ini.
Kalaks BPBD Busel Zamaluddin mengatakan, kerusakan fasilitas publik akibat gelombang air laut di Busel ada dua titik. Diantaranya jalan poros Batauga dan belakang SMA 4 Sampolawa.
“Dua titik itu menjadi gawean Pemprov Sultra. Kami (Pemkab Busel) juga sudah melakukan kaji cepat kerusakan, tinggal menunggu hasil koordinasi dengan Pemprov dalam hal ini BPBD Sultra, bagaimana realisasi penanganannya kedepan,” kata Zamaluddin.
Untuk diketahui, talud pemecah ombak yang rusak di Kelurahan Wameo Kota Baubau sepanjang 100 meter. Sedangkan jalan poros Batauga di Busel yang rusak sepanjang 150 meter dan tebing yang longsor di belakang SMA 4 Sampolawa sepanjang 150 meter dengan tinggi 12 meter.
Reporter: Muhammad Yasir
Editor: Din