
Kendari, Inilahsultra.com – Kepala Ombudsman Republik Indonesia (RI) perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) Mastri Susilo menyebut Pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Subsidi masih menjadi atensi Ombudsman.
Menurut dia, terkait dengan pendistribusian BBM yang ada dikota Kendari dibeberapa tempat itu memang menjadi atensi Ombudsman khususnya subsidi, sedangkan untuk non subsidi bukan kewenangan Ombudsman dalam melakukan pengawasan.
“Secara khusus Ombudsman sudah menerima laporan dari beberapa masyarakat di SPBU tertentu yakni SPBU Puwatu, APMS Soropia dan sekarang juga sudah masuk disalah satu SPBU belum dicek. Untuk itu kami mendapatkan informasi terkait pengisian bahan bakar dengan penjualan BBM Subsidi,” jelasnya Mastri Susilo saat ditemui dikantornya, Rabu 28 September 2022.
Terkait dengan hal itu, kata dia sudah memanggil beberapa pihak untuk melakukan rapat mediasi tetapi khusus ke SPBU APMS Soropia.
“Untuk secara keseluruhan kami sedang melakukan koordinasi dengan para pihak supaya kita dudukan dalam hal ini karena agak aneh, karena setelah kenaikan BBM beberapa waktu yang lalu ini antrian semakin panjang dan prodit,” bebernya.
“Besok di RRI Sultra kami undangan Kapolresta Kendari dan pihak Pertamina untuk bisa hadir membahas tentang pendistribusian BBM di SPBU yang ada dikota Kendari,” sambungnya.
Lebih lanjut, ini sangat penting didudukan bersama dan dirinya akan menunggu menginisiatif dalam hal mengundang. Misalnya dalam waktu kedepan tidak ada koordinasi maka Ombudsman akan undang para semua pihak terkait untuk hadir mendudukan persoalan distribusi kesemrawutan penjualan BBM di Kota Kendari.
“Karena antrean panjang BBM subsidi dibeberapa titik dikota kendari ini menggangu lalu lintas dan itu atensi dari berbagai pihak,” katanya.
Ia juga mendorong Pemerintah provinsi maupun Kota bisa mefasilitasi pertemuan itu dan akan mengundang semua pihak untuk hadir membahas tentang antrean BBM atas kesemrawutan pendistribusian subsidi dibeberapa SPBU Kota Kendari.
Tentunya nanti dirapat akan diuraikan oleh pihak terkait yang hadir untuk menyelesaikan persoalan BBM subsidi ini.
“Kemarin salah satu yang dicurigai karena adanya sistem antrean menggunakan kupon yang diduga tidak tertib,” bilangnya.
Ia juga menambahkan, menurut pertamina Kota Kendari dari hasil klarifikasi sistem antrean yang baik ada di SPBU Wua-Wua. Dimana antreannya mengikut sertakan KTP dan STNK mobil, sehingga tidak ada dobel pengisian BBM subsidi dalam satu hari.
“Kita belum bisa menduga apa masalahnya?, apa karena stok BBM yang kurang atau terjadi permainan dalam pendistribusiannya,” pungkasnya. (C)
Reporter : Asep Wijaya
Editor : Tino vendrian