
Kendari, Inilahsultra.com – Kepala Badan Karantina Pertanian Kendari, Bambang menyebutkan, selama bulan Ramadan dan jelang hari raya Idulfitri, ketersediaan dan harga 12 bahan pangan pokok di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terpantau stabil.
Hal ini disampaikan Bambang saat melakukan pemantauan stok dan stabilisasi harga 12 bahan pangan pokok di Pasar Mandonga Kota Kendari, Jumat 31 Maret 2023.
Selain Badan Karantina Pertanian Kendari, pemantauan juga dilakukan Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama, dan Informasi Perkarantinaan (KKIP) Kendari Junaidi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Sultra Ari Sismanto, dan Kepala BIN Daerah Sultra, Raden Toto Oktaviani,
Dari hasil pemantauan, ketersediaan stok dan harga bahan pangan pokok pada hari ke 10 Ramadan secara umum normal dan cenderung turun, khususnya cabe rawit. Namun pada komoditas beras premium masih mengalami kenaikan meskipun tidak signifikan.
“Beberapa harga bahan pokok seperti daging ayam, minyak goreng, bawang merah, kedelai, telur, cukup stabil sesuai dari harga nasional,” kata Bambang selaku penanggung jawab monitoring ketersedian bahan pokok di Sultra.
Menurut dia, sebagai upaya dalam menjaga stabilitas ketersediaan stok dan lonjakan harga bahan pokok, kegiatan pasar murah perlu dilakukan, sehingga masyarakat dapat mengakses bahan pangan pokok berkualitas dengan harga terjangkau, serta menjaga agar inflasi tetap terkendali.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sultra Ari Sismanto mengimbau masyarakat agar tidak perlu khawatir atas ketersediaan stok bahan pangan pokok. Sehingga tidak perlu membeli dengan cara berlebihan.
“Karena semua bahan pokok masih dalam kategori yang stabil, baik dari segi ketersediaan maupun stabilitas harga terjaga. Masyarakat perlu bijak belanja, jangan menampung stok pangan berlebihan,” ujarnya.
Sebagai informasi, secara nasional data yang dihimpun Kementerian Pertanian, ketersediaan pangan jelang lebaran Idulfitri dalam kondisi aman. Produksi padi pada tahun ini mencapai 13,79 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 0,56 persen. Sedangkan potensi luas panen selama Januari hingga April 2023 ini seluas 4,51 juta hektare.
Jumlah ini seperti yang disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga meningkat sebesar 2,13 persen apabila dibanding periode yang sama tahun 2022 lalu.
Kemudian, selama tahun 2022 produksi beras juga naik 0,15 juta ton atau naik 0,29 persen dibandingkan tahun 2021, yaitu dari 31,36 juta ton menjadi 31,54 juta ton dengan konsumsi sebesar 30,20 juta ton, sehingga terdapat surplus sebesar 1,3 juta ton.
Di tempat yang sama, Kepala Karantina Kendari, Andi Faisal mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan instansi terkait terus melakukan pengawalan dan monitoring ketersediaan pangan dan harga 12 bahan pokok selama Ramadan hingga jelang hari raya Idulfitri nanti.
“Pemantauan dilakukan di 17 kabupaten dan kota di seluruh Sultra setiap minggunya untuk menjaga agar stabilitas harga bahan pangan pokok dan inflasi harga tetap terkendali,” pungkas Andi. (IS)