Kendari, Inilahsultra.com- Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dalam rangka pengendalian inflasi. Rakor tersebut dipimpin langsung Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto di ruang rapat Kantor Gubernur Sultra, Rabu 25 Oktober 2023.
Rakor tersebut dilakukan untuk membahas langkah konkret pemerintah dalam menekan inflasi.
BPS mencatat, inflasi Year on Year (YOY) Provinsi Sultra alami inflasi ditahun 2023 sebesar 3,46 persen. Angka itu mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 7,39 persen.
Meski urutan kedua inflasi tertinggi di Indonesia, namun inflasi itu statusnya inflasi moderat atau terkendali. Pemprov Sultra telah menyiapkan sejumlah strategi program pengendalian inflasi, mulai dari hulu dan hilir.
“Terkait rapat inflasi yang kita lakukan, alhamdulillah sesuai data yang dipaparkan, posisi inflasi di Sultra tahun 2023 sebesar 3,46 persen. Angka itu mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2022 yakni 7,39 persen,” ucap Andap.
Jika melihat angka inflasi nasional, lanjut Andap, maka pengendalian inflasi di Sultra bisa teratasi.
“Namun kita berharap pengendalian inflasi kedepannya bisa lebih optimal lagi,” ujarnya.
Dalam Rakor tersebut ada lima hal yang perlu dilakukan pemerintah daerah untuk penanganan inflasi.
Antara lain, memperbanyak kegiatan pasar murah, mengoptimalkan belanja APBD, mitigasi stabilisasi pasokan dan harga pangan di wilayah masing-masing, mulai melakukan gerakan pangan murah, dan penguatan cadangan pangan pemerintah daerah.
“Kita akan menggelar pasar murah untuk warga di Kota Kendari, guna menekan inflasi. Pasar murah itu akan menjual berbagai komoditi seperti, beras, minyak goreng, dan gula, dengan harga terjangkau,” katanya.
Sekjen Kemenkumham RI tersebut mengimbau para kepala daerah agar turun langsung ke pasar untuk mengecek perkembangan harga kebutuhan pokok dan serius melakukan penanganan inflasi.
“Dan mendorong masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah mereka menanam komoditi pemicu inflasi, seperti cabai rawit,” tandasnya.
Reporter: Muhammad Yasir